Padang Info.com - PAINAN - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) mengungkapkan, pembebasan lahan ruas jalan Bungus-Mandeh yang masih tersisa segera rampung.
Kepala Bidang Pertanahan, Dinas Tata Ruang Pemukiman dan Pertanahan, Irvan HS menyampaikan rampungnya pembebasan lahan setelah adanya resume dari tim apraisal (penilai) untuk penghitungan penggantian kerugian.
"Ya, hari ini keluarnya (Rabu 25 April 2018-red). Tim apraisal yang kita tunjuk adalah KJPP Abdullah Fitriantoro," ungkapnya di Painan, Rabu (25/5).
Pengadaan lahan proyek pembangunan jalan provinsi ruas Bungus-Mandeh sepanjang 42 kilometer itu telah dimulai pada 2016.
Hingga kini, lahan yang belum bebas hanya sepanjang 1,4 kilometer. Lahan itu berada di kawasan Carocok Anau, Kecamatan Koto XI Tarusan.
Pemerintah daerah, lanjutnya, bakal menyosialisasikan resume dari hasil penghitungan penggantian kerugian pada masyarakat yang terdampak proyek.
Sosialisasi bakal dilakukan pada Senin, 30 April 2018. Sesuai rencana, kegiatan itu nantinya juga dihadiri camat dan walinagari setempat.
"Dari resume tim apraisal, total biaya penggantian kerugian mencapai Rp1,1 miliar. Itu bakal dibagikan pada 110 KK di sana," terang dia.
Penggantian dilakukan pada bangunan, tanah beserta tanaman yang terdapat di dalamnya. Sedangkan untuk bidang tanah, harga mengacu pada posisi dan kondisinya.
Menurutnya, selama ini pembebasan lahan terkendala karena tidak adanya titik terang antara pemerintah daerah dengan pemilik lahan terkait nilai penggantian kerugian.
Kemudian, adanya keterlambatan pada penghitungan penggantian kerugian. Sebab, Badan Pertanahan Nasional (BPN) belum bisa mengeluarkan peta bidang tanah.
"Akibatnya, tim apraisal tidak berani bekerja. Nah, sekarang sudah harga nilai yang baru. Kami berharap warga mau menerima," tutupnya. (*/pic)
Kepala Bidang Pertanahan, Dinas Tata Ruang Pemukiman dan Pertanahan, Irvan HS menyampaikan rampungnya pembebasan lahan setelah adanya resume dari tim apraisal (penilai) untuk penghitungan penggantian kerugian.
"Ya, hari ini keluarnya (Rabu 25 April 2018-red). Tim apraisal yang kita tunjuk adalah KJPP Abdullah Fitriantoro," ungkapnya di Painan, Rabu (25/5).
Pengadaan lahan proyek pembangunan jalan provinsi ruas Bungus-Mandeh sepanjang 42 kilometer itu telah dimulai pada 2016.
Hingga kini, lahan yang belum bebas hanya sepanjang 1,4 kilometer. Lahan itu berada di kawasan Carocok Anau, Kecamatan Koto XI Tarusan.
Pemerintah daerah, lanjutnya, bakal menyosialisasikan resume dari hasil penghitungan penggantian kerugian pada masyarakat yang terdampak proyek.
Sosialisasi bakal dilakukan pada Senin, 30 April 2018. Sesuai rencana, kegiatan itu nantinya juga dihadiri camat dan walinagari setempat.
"Dari resume tim apraisal, total biaya penggantian kerugian mencapai Rp1,1 miliar. Itu bakal dibagikan pada 110 KK di sana," terang dia.
Penggantian dilakukan pada bangunan, tanah beserta tanaman yang terdapat di dalamnya. Sedangkan untuk bidang tanah, harga mengacu pada posisi dan kondisinya.
Menurutnya, selama ini pembebasan lahan terkendala karena tidak adanya titik terang antara pemerintah daerah dengan pemilik lahan terkait nilai penggantian kerugian.
Kemudian, adanya keterlambatan pada penghitungan penggantian kerugian. Sebab, Badan Pertanahan Nasional (BPN) belum bisa mengeluarkan peta bidang tanah.
"Akibatnya, tim apraisal tidak berani bekerja. Nah, sekarang sudah harga nilai yang baru. Kami berharap warga mau menerima," tutupnya. (*/pic)