Padang Info.com - PARIAMAN - Walikota Pariaman Mukhlis Rahman, mengungkapkan sebuah survei mengatakan 19 persen remaja telah melakukan prilaku seksual berisiko dan data yang dilansir Wagub Sumbar Nasrul Abit juga menyatakan Sumbar daerah terbanyak kelompok LGBTnya di Indonesia.
“Fakta ini membuat kita prihatin. Oleh karena itu melakukan upaya pencegahan dan penenggulangan prilaku negatif dan menyimpang adalah sudah menjadi keharusan”, ujarnya.
Hal itu diungkapkan Mukhlis Rahman, ketika membuka kegiatan Diseminasi Informasi yang diadakan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat, dengan tema Revolusi Mental Menuju Kota Pariaman Bebas Prilaku Negatif dan Menyimpang di Balairung Kota Pariaman, Selasa (17/4/2018).
Mukhlis juga mengatakan upaya pencegahan tidak hanya dengan sosialisasi saja, namun harus terjun langsung ke seluruh kelompok berisiko, baik resiko rendah dan resiko tinggi yang disertai dengan aksi nyata.
“Dengan melakukan penyadaran dan pemahaman tentang prilaku seks negatif dan menyimpang kepada mansyarakat resiko rendah dan tindakan medis serta pendekatan perubahan prilaku bagi kelompok resiko tinggi, yang dilakukan secara paralel”, tambahnya.
Menurut Mukhlis Rahman Pemerintah Kota Pariaman melalui Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) dan forum HIV/AIDS Kota Pariaman telah berupaya merangkul seluruh elemen untuk berperan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS serta perilaku seks negatif dan menyimpang.
Namun,apa yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah ini memang sangat terbatas, dan akan lebih tidak berarti sama sekali apabila masyarakat yang juga tidak bergerak dalam aktivitas ini.
“ Kita berharap dengan adanya kegiatan ini, akan dapat menggalang kesamaan sikap dan kesatuan langkah dalam melenyapkan segala praktek-praktek berjangkitnya kasus prilaku seks negatif dan menyimpang di Kota Pariaman,” tutur Mukhlis Rahman.
“Bagi semua pihak yang terkait perlu memberikan dukungan yang tidak terputus dan lebih serius untuk melawan dan memerangi munculnya prilaku seks negatif dan menyimpang”, tutupnya mengakhiri.
Pada kesempatan yang sama Kabid Layanan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat, Nurfitrisman menyampaikan bahwa tujuan kegiatan diseminasi informasi ini adalah ingin memberikan Informasi yang jelas dan tepat tentang perilaku menyimpang serta peserta diharapkan dapat mendiseminasikan pengetahuan yang didapat kepada keluarga maupun orang lain.
Narasumber yang turut hadir dalam kegiatan ini yaitu Guru Besar Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, Duski Samad, Lembaga Psikologi Progresive Reflection (LP2R), Yuni S Johan serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pariaman, Nazifah.(rik/mir)
“Fakta ini membuat kita prihatin. Oleh karena itu melakukan upaya pencegahan dan penenggulangan prilaku negatif dan menyimpang adalah sudah menjadi keharusan”, ujarnya.
Hal itu diungkapkan Mukhlis Rahman, ketika membuka kegiatan Diseminasi Informasi yang diadakan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat, dengan tema Revolusi Mental Menuju Kota Pariaman Bebas Prilaku Negatif dan Menyimpang di Balairung Kota Pariaman, Selasa (17/4/2018).
Mukhlis juga mengatakan upaya pencegahan tidak hanya dengan sosialisasi saja, namun harus terjun langsung ke seluruh kelompok berisiko, baik resiko rendah dan resiko tinggi yang disertai dengan aksi nyata.
“Dengan melakukan penyadaran dan pemahaman tentang prilaku seks negatif dan menyimpang kepada mansyarakat resiko rendah dan tindakan medis serta pendekatan perubahan prilaku bagi kelompok resiko tinggi, yang dilakukan secara paralel”, tambahnya.
Menurut Mukhlis Rahman Pemerintah Kota Pariaman melalui Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) dan forum HIV/AIDS Kota Pariaman telah berupaya merangkul seluruh elemen untuk berperan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS serta perilaku seks negatif dan menyimpang.
Namun,apa yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah ini memang sangat terbatas, dan akan lebih tidak berarti sama sekali apabila masyarakat yang juga tidak bergerak dalam aktivitas ini.
“ Kita berharap dengan adanya kegiatan ini, akan dapat menggalang kesamaan sikap dan kesatuan langkah dalam melenyapkan segala praktek-praktek berjangkitnya kasus prilaku seks negatif dan menyimpang di Kota Pariaman,” tutur Mukhlis Rahman.
“Bagi semua pihak yang terkait perlu memberikan dukungan yang tidak terputus dan lebih serius untuk melawan dan memerangi munculnya prilaku seks negatif dan menyimpang”, tutupnya mengakhiri.
Pada kesempatan yang sama Kabid Layanan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat, Nurfitrisman menyampaikan bahwa tujuan kegiatan diseminasi informasi ini adalah ingin memberikan Informasi yang jelas dan tepat tentang perilaku menyimpang serta peserta diharapkan dapat mendiseminasikan pengetahuan yang didapat kepada keluarga maupun orang lain.
Narasumber yang turut hadir dalam kegiatan ini yaitu Guru Besar Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, Duski Samad, Lembaga Psikologi Progresive Reflection (LP2R), Yuni S Johan serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pariaman, Nazifah.(rik/mir)