Padang Info.com - PADANGPANJANG – Dalam upaya menguatkan potensi wisata budaya, Pemerintah Kota Padangpanjang melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yang bekerjasama dengan Forum Pegiat Literasi (FPL) akan menggelar acara bertaraf internasional.
Beberapa acara akan digelar di antaranya temu penyair se-Asia Tenggara, Rekor MURI membuat puisi seluruh pelajar SMP/SMA se-Padangpanjang dan pencanangan Padangpanjang sebagai Kota Literasi.
Kegiatan itu akan dilaksanakan pada tanggal 3 Mei sampai 6 Mei 2018 mendatang yang akan dipusatkan di GOR Khatib Sulaiman Banca Laweh. Kegiatan Temu Penyair diadakan dengan tujuan untuk mengumpulkan para sastrawan (penyair) yang ada di Asia Tenggara dalam rangka melaksanakan seminar di antara mereka. Hasil dari seminar tersebut akan menjadi sebuah buku.
Menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Padangpanjang, Alvi Sena, ST, MT, akan ada enam negara yang hadir nanti, di antaranya Malaysia, Thailand, Vietnam, Brunei Darussalam, Singapura dan Timur Leste. Lewat seminar itulah, Kota Padangpanjang akan diperkenalkan ke seluruh Indonesia serta ke enam negara dan seluruh dunia.
“Ini semacam memberikan sinyal kepada Negara Asia Tenggara bahwa Padangpanjang merupakan salah satu daerah yang bisa menjadi wisata budaya dan sastra untuk dikunjungi. Para sastrawan itu nantinya akan diinapkan di rumah penduduk. Sementara, masyarakat Padangpanjang sendiri akan mendapatkan dampak dari acara itu serta menambah ekonomi masyarakat,” kata Alvi Sena.
300 penyair se-Asia Tenggara tersebut merupakan penyair yang terpilih dari puisi yang dikirim dan diharapkan lebih kurang 100 penyair dari luar Indonesia.
Selanjutnya, Alvi Sena mengatakan, sejalan dengan itu, Padangpanjang juga akan memecahkan rekor MURI dalam menciptakan puisi yang bertemakan “Bahaya Narkoba”. Pemecahan rekor MURI tingkat sekolah akan dilaksanakan pada acara puncak temu penyair se- Asia Tenggara pada tanggal 5 Mei mendatang. Sebanyak 13.000 siswa yang berasal dari siswa SMP/SMA se-Padangpanjang.
Para siswa akan dikumpulkan di sekolah masing – masing dengan membuat sebuah formasi. Mereka akan diberi waktu selama satu jam untuk dapat menyelesaikan puisi tersebut.
Ketua FPL Muhammad Subhan menambahkan, para penyair nanti akan diinapkan di dua desa wisata di daerah Padangpanjang. Dua desa tersebut yaitu Desa Wisata Kubu Gadang dan Desa Budaya dan Religi, Sigando.
“Sebanyak 200 tamu menginap di Desa Wisata Kubu Gadang dan 100 tamu di Desa Budaya dan Religi Sigando sekaligus menjadi sarana mengenalkan potensi wisata daerah pada tamu yang datang,” terang Subhan.
Desa Wisata Kubu Gadang identik dengan atraksi silat lanyah serta tempat inap yang sangat nyaman dan asri. Sedangkan Desa Budaya dan Religi Sigando identik dengan lokasi perkembangan yang islami.
Di sisi lain, Subhan mengutarakan tujuan menciptakan puisi tidak hanya untuk memecahkan rekor MURI, tetapi juga untuk menumbuhkan minat dan keterampilan siswa dalam menulis serta berkreasi. Dengan tema Bahaya Narkoba, FLP mengajak seluruh generasi muda untuk mengapresiasikan diri mencintai sastra.
Dalam pembuatan puisi diharapkan seluruh siswa menciptakan puisi sesuai tema yang disampaikan. Tidak menulis kata-kata yang mengandung umpatan, kata-kata kasar serta yang mengandung SARA.
Tidak hanya itu, Padangpanjang juga akan dicanangkan sebagai Kota Literasi pada saat acara puncak Temu Penyair tersebut. Pencangan direncanakan akan dilakukan oleh Kepala Perpusnas RI. Kegiatan itu merupakan wujud keseriusan Kota Padangpanjang mendukung Gerakan Literasi Nasional.
Di sela-sela kegiatan pencanangan Padangpanjang sebagai Kota Literasi, di panggung utama, dilakukan Peluncuran Buku Antologi Puisi “Epitaf Kota Hujan” yang merupakan karya Penyair Asia Tenggara. Penyair-penyair membaca puisi karya mereka khususnya yang tercantum di buku tersebut. Puisi-puisi di buku itu bertajuk Padangpanjang. Selain itu, acara disemarakkan dengan pameran buku dari Mobil Perpustakaan Keliling milik Perpustakaan Daerah 19 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat.(*/pic)
Beberapa acara akan digelar di antaranya temu penyair se-Asia Tenggara, Rekor MURI membuat puisi seluruh pelajar SMP/SMA se-Padangpanjang dan pencanangan Padangpanjang sebagai Kota Literasi.
Kegiatan itu akan dilaksanakan pada tanggal 3 Mei sampai 6 Mei 2018 mendatang yang akan dipusatkan di GOR Khatib Sulaiman Banca Laweh. Kegiatan Temu Penyair diadakan dengan tujuan untuk mengumpulkan para sastrawan (penyair) yang ada di Asia Tenggara dalam rangka melaksanakan seminar di antara mereka. Hasil dari seminar tersebut akan menjadi sebuah buku.
Menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Padangpanjang, Alvi Sena, ST, MT, akan ada enam negara yang hadir nanti, di antaranya Malaysia, Thailand, Vietnam, Brunei Darussalam, Singapura dan Timur Leste. Lewat seminar itulah, Kota Padangpanjang akan diperkenalkan ke seluruh Indonesia serta ke enam negara dan seluruh dunia.
“Ini semacam memberikan sinyal kepada Negara Asia Tenggara bahwa Padangpanjang merupakan salah satu daerah yang bisa menjadi wisata budaya dan sastra untuk dikunjungi. Para sastrawan itu nantinya akan diinapkan di rumah penduduk. Sementara, masyarakat Padangpanjang sendiri akan mendapatkan dampak dari acara itu serta menambah ekonomi masyarakat,” kata Alvi Sena.
300 penyair se-Asia Tenggara tersebut merupakan penyair yang terpilih dari puisi yang dikirim dan diharapkan lebih kurang 100 penyair dari luar Indonesia.
Selanjutnya, Alvi Sena mengatakan, sejalan dengan itu, Padangpanjang juga akan memecahkan rekor MURI dalam menciptakan puisi yang bertemakan “Bahaya Narkoba”. Pemecahan rekor MURI tingkat sekolah akan dilaksanakan pada acara puncak temu penyair se- Asia Tenggara pada tanggal 5 Mei mendatang. Sebanyak 13.000 siswa yang berasal dari siswa SMP/SMA se-Padangpanjang.
Para siswa akan dikumpulkan di sekolah masing – masing dengan membuat sebuah formasi. Mereka akan diberi waktu selama satu jam untuk dapat menyelesaikan puisi tersebut.
Ketua FPL Muhammad Subhan menambahkan, para penyair nanti akan diinapkan di dua desa wisata di daerah Padangpanjang. Dua desa tersebut yaitu Desa Wisata Kubu Gadang dan Desa Budaya dan Religi, Sigando.
“Sebanyak 200 tamu menginap di Desa Wisata Kubu Gadang dan 100 tamu di Desa Budaya dan Religi Sigando sekaligus menjadi sarana mengenalkan potensi wisata daerah pada tamu yang datang,” terang Subhan.
Desa Wisata Kubu Gadang identik dengan atraksi silat lanyah serta tempat inap yang sangat nyaman dan asri. Sedangkan Desa Budaya dan Religi Sigando identik dengan lokasi perkembangan yang islami.
Di sisi lain, Subhan mengutarakan tujuan menciptakan puisi tidak hanya untuk memecahkan rekor MURI, tetapi juga untuk menumbuhkan minat dan keterampilan siswa dalam menulis serta berkreasi. Dengan tema Bahaya Narkoba, FLP mengajak seluruh generasi muda untuk mengapresiasikan diri mencintai sastra.
Dalam pembuatan puisi diharapkan seluruh siswa menciptakan puisi sesuai tema yang disampaikan. Tidak menulis kata-kata yang mengandung umpatan, kata-kata kasar serta yang mengandung SARA.
Tidak hanya itu, Padangpanjang juga akan dicanangkan sebagai Kota Literasi pada saat acara puncak Temu Penyair tersebut. Pencangan direncanakan akan dilakukan oleh Kepala Perpusnas RI. Kegiatan itu merupakan wujud keseriusan Kota Padangpanjang mendukung Gerakan Literasi Nasional.
Di sela-sela kegiatan pencanangan Padangpanjang sebagai Kota Literasi, di panggung utama, dilakukan Peluncuran Buku Antologi Puisi “Epitaf Kota Hujan” yang merupakan karya Penyair Asia Tenggara. Penyair-penyair membaca puisi karya mereka khususnya yang tercantum di buku tersebut. Puisi-puisi di buku itu bertajuk Padangpanjang. Selain itu, acara disemarakkan dengan pameran buku dari Mobil Perpustakaan Keliling milik Perpustakaan Daerah 19 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat.(*/pic)