Padang Info.com - AGAM – Hujan lebat yang mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Agam dan sekitarnya, mengakibatkan terjadinya bencana tanah longsor di beberapa titik di Kelok 44. Selain itu, sejumlah pohon di sekitar jalan tumbang.
Akibatnya lalulintas kendaraan yang melewati Kelok 44 itu pun tidak lancar. Terjadi kemacetan yang menyebabkan terjadinya antrean kendaraan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Yunaidi menjelaskan, longsor terjadi di Kelok 6 dan Kelok 7, pada Selasa (26/6) malam sekitar pukul 20.30 WIB.
Lngsor di Kelok 6 menutupi sebagian ruas jalan dengan membawa material tanah, batu dan kayu dengan panjang 15 meter, lebar 1,5 meter dan ketinggian 50 cm.
Tidak hanya bencana longsor, tingginya curah hujan di daerah tersebut juga menyebabkan tumbangnya pohon besar di Kelok 4 dan Kelok 3 sekitar pukul 23.30 WIB.
“Setelah longsor, pohon tumbang juga terjadi di dua titik, sehingga menutupi badan jalan dan menimbulkan kemacetan,” jelasnya.
Tim evakuasi BPBD Agam yang diterjunkan ke lokasi kejadian dibantu aparat kecamatan dan kepolisian di Tanjung Raya kesulitan untuk melakukan pembersihan di titik longsor dan pohon tumbang karena hingga Rabu dini hari, hujan lebat masih mendera wilayah Tanjung Raya dan Matur.
Rabu dini hari, proses pembersihan material longsor secara intensif masih dilakukan tim gabungan. Hanya saja, pekerjaan ini terkendala hujan yang turun.
Di kelok 6, pembersihan material lumpur dibantu armada pemadam kebakaran yang menyemprot lumpur dan kerikil yang memenuhi badan jalan. Pembersihan masih terkendala di kelok 6 karena ada batu besar yang harus diangkat dengan alat berat. Sementara di kelok 7, material longsor sudah disemprot dengan air menggunakan mobil pemadam kebakaran.
Akibat pohon tumbang di kelok 3 tersebut arus lalulintas sama sekali tidak bisa lewat. Kendaraan banyak yang terjebak macet terutama truk dan kendaraan pengangkut berbagai jenis dagangan menuju Bukittinggi.(pic)
Akibatnya lalulintas kendaraan yang melewati Kelok 44 itu pun tidak lancar. Terjadi kemacetan yang menyebabkan terjadinya antrean kendaraan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Yunaidi menjelaskan, longsor terjadi di Kelok 6 dan Kelok 7, pada Selasa (26/6) malam sekitar pukul 20.30 WIB.
Lngsor di Kelok 6 menutupi sebagian ruas jalan dengan membawa material tanah, batu dan kayu dengan panjang 15 meter, lebar 1,5 meter dan ketinggian 50 cm.
Tidak hanya bencana longsor, tingginya curah hujan di daerah tersebut juga menyebabkan tumbangnya pohon besar di Kelok 4 dan Kelok 3 sekitar pukul 23.30 WIB.
“Setelah longsor, pohon tumbang juga terjadi di dua titik, sehingga menutupi badan jalan dan menimbulkan kemacetan,” jelasnya.
Tim evakuasi BPBD Agam yang diterjunkan ke lokasi kejadian dibantu aparat kecamatan dan kepolisian di Tanjung Raya kesulitan untuk melakukan pembersihan di titik longsor dan pohon tumbang karena hingga Rabu dini hari, hujan lebat masih mendera wilayah Tanjung Raya dan Matur.
Rabu dini hari, proses pembersihan material longsor secara intensif masih dilakukan tim gabungan. Hanya saja, pekerjaan ini terkendala hujan yang turun.
Di kelok 6, pembersihan material lumpur dibantu armada pemadam kebakaran yang menyemprot lumpur dan kerikil yang memenuhi badan jalan. Pembersihan masih terkendala di kelok 6 karena ada batu besar yang harus diangkat dengan alat berat. Sementara di kelok 7, material longsor sudah disemprot dengan air menggunakan mobil pemadam kebakaran.
Akibat pohon tumbang di kelok 3 tersebut arus lalulintas sama sekali tidak bisa lewat. Kendaraan banyak yang terjebak macet terutama truk dan kendaraan pengangkut berbagai jenis dagangan menuju Bukittinggi.(pic)