Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Pesisir Selatan, Suardi di Painan.
"Melalui kegiatan itu diharapkan Batik Lumpo dikenal luas dan tidak menutup kemungkinan akan dilirik oleh para pemodal," ujarnya.
Untuk lebih lancarnya kegiatan promosi ini, pihaknya telah mengunjungi lokasi pembuatan batik lumpo di Kecamatan IV Jurai, dan telah mengumpulkan informasi yang akan disampaikan di forum tersebut.
Menurutnya, Batik Lumpo memiliki perbedaan dari batik lainnya di Indonesia seperti pewarnaannya yang menggunakan getah dari tanaman seperti dari kulit jengkol dan juga daun gambir.
Dengan berkembangnya Batik Lumpo diharapkan bisa menjadi salah satu ikon daerah setempat, seperti daerah-daerah lain di Indonesia yang juga memiliki batik. Dan hal ini diharapkan dapat memberi masyarakat peluang bekerja sehingga akan mengurangi pengangguran.
Guna menunjang berkembangnya Batik Lumpo, Bupati Pessel Hendrajoni juga akan menjadikan daerah Lumpo sebagai kampung batik di daerah setempat.
Agar terkesan menarik sebanyak 25 rumah di Nagari (desa adat) Ampuan yang merupakan lokasi pembuatan akan dicat dengan pola batik dan rencana itu mendapat dukungan dari PT Semen Padang dan juga Bank Nagari.
Dukungan juga datang dari Ketua PKK Pesisir Selatan Lisda Rawdha. Pihaknya akan menjadikan Kenagarian Lumpo, Kecamatan IV Jurai sebagai kampung batik dan sentra kerajinan batik yang kemudian nagari tersebut akan menjadi pusat Usaha Kecil dan Mikro (UKM) serta pusat industri rumahan.(pic)
