Padang Info.com - PESISIR SELATAN - Aparatus Sipil Negara diharapkan memiliki kesadaran yang tinggi untuk menyalurkan zakatnya kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Sebab melalui zakat yang terkumpul itu, kebutuhan masyarakat miskin untuk mendapatkan rumah yang layak ditempati, beasiswa, biaya berobat dan lainya, bisa terbantu.
Ketua Baznas Pessel, Yuspardi, Senin (17/12/2018), mengatakan memasuki pertengahan Desember tahun 2018, pihaknya telah mencatat pemasukan zakat sebesar Rp 6,7 miliar.
Angka itu dijelaskanya melebihi dari target yag direncanakan sebesar Rp 5 miliar.
"Dana zakat yang berhasil dikumpulkan dari ASN berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) itu, telah memberikan menfaat besar bagi masyarakat miskin atau kurang mampu di daerah ini. Saya katakan demikian, sebab melalui dana ini, sebanyak 185 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang berasal dari keluarga miskin berhasil dibedah, dengan anggaran paling besar per unit Rp 15 juta," katanya.
Dijelaskanya bahwa total anggaran yang sudah disalurkan untuk bedah rumah keluarga miskin ini sebesar Rp 2.728.000.000.
"Dibanding tahun 2017, bedah RTLH ini meningkat. Sebab tahun lalu itu hanya sebanyak 148 unit, dengan anggaran yang tersalurkan sebesar Rp 2.210.000.000 pula," ungkapnya.
Selain bedah rumah, pihaknya melalui Baznas juga memberikan bantuan dalam bentuk beasiswa dan biaya pengobatan.
"Beasiswa bagi anak keluarga miskin ini diberikan kepada siswa Sekolah Dasar (SD) sebanyak 2.010 orang dengan total bantuan Rp 1.005.000.000. Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 1.221 orang dengan total Rp 731.500.000, dan kepada siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sebanyak 275 orang dengan total Rp 193.200.000 pula," jelasnya.
Ditambahkan lagi bahwa bantuan beasiswa itu juga disalurkan bagi anak keluarga kurang mampu di berbagai Perguruan Tinggi (PT). Diantaranya yang kuliah di dalam daerah atau di Pessel sebanyak 331 orang dengan total Rp 331 juta, dan kuliah di luar Pessel sebanyak 765 orang pula dengan total bantuan sebesar Rp 1.136.500.000.
"Sedangkan yang kuliah pada Strata 2 (S2) sebanyak 13 orang pula dengan total bantuan Rp 26,5 juta," ungkapnya.
Dijelaskan bahwa Baznas Pessel juga memberikan bantuan biaya hidup atau santunan fakir miskin sebesar Rp 4 juta, gharimin sebesar Rp 2 juta, dan bantuan kemanusiaan Rp 200 ribu.
Melalui program Pessel sehat, Baznas Pessel juga memberikan bantuan biaya berobat sebanyak 203 paket bagi keluarga miskin sebesar Rp Rp 246.800.000. Modal usaha sebanyak 4 paket sebesar Rp 6 juta, bantuan mualaf Rp 1,5 juta bantuan terhadap Ormas Islam sebanyak 19 paket sebesar Rp 66,5 juta.
Karena besarnya manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dari zakat yang dikumpulkan itu, sehingga dia berharap kepada semua ASN di Pessel bisa menyalurkan zakatnya ke Baznas Pessel.
"Harapan ini saya sampaikan, sebab tahun 2019 Baznas Pessel mentargetkan pemasukan dari zakat ini sebesar Rp 7,2 miliar. Saya yakini angka ini akan bisa tercapai. Sebab di tahun 2018 ini saja, dari target yang direncanakan Rp 5 miliar sudah tercapai sebesar Rp 6,7 miliar," ujarnya.(*/pic)
Ketua Baznas Pessel, Yuspardi, Senin (17/12/2018), mengatakan memasuki pertengahan Desember tahun 2018, pihaknya telah mencatat pemasukan zakat sebesar Rp 6,7 miliar.
Angka itu dijelaskanya melebihi dari target yag direncanakan sebesar Rp 5 miliar.
"Dana zakat yang berhasil dikumpulkan dari ASN berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) itu, telah memberikan menfaat besar bagi masyarakat miskin atau kurang mampu di daerah ini. Saya katakan demikian, sebab melalui dana ini, sebanyak 185 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang berasal dari keluarga miskin berhasil dibedah, dengan anggaran paling besar per unit Rp 15 juta," katanya.
Dijelaskanya bahwa total anggaran yang sudah disalurkan untuk bedah rumah keluarga miskin ini sebesar Rp 2.728.000.000.
"Dibanding tahun 2017, bedah RTLH ini meningkat. Sebab tahun lalu itu hanya sebanyak 148 unit, dengan anggaran yang tersalurkan sebesar Rp 2.210.000.000 pula," ungkapnya.
Selain bedah rumah, pihaknya melalui Baznas juga memberikan bantuan dalam bentuk beasiswa dan biaya pengobatan.
"Beasiswa bagi anak keluarga miskin ini diberikan kepada siswa Sekolah Dasar (SD) sebanyak 2.010 orang dengan total bantuan Rp 1.005.000.000. Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 1.221 orang dengan total Rp 731.500.000, dan kepada siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sebanyak 275 orang dengan total Rp 193.200.000 pula," jelasnya.
Ditambahkan lagi bahwa bantuan beasiswa itu juga disalurkan bagi anak keluarga kurang mampu di berbagai Perguruan Tinggi (PT). Diantaranya yang kuliah di dalam daerah atau di Pessel sebanyak 331 orang dengan total Rp 331 juta, dan kuliah di luar Pessel sebanyak 765 orang pula dengan total bantuan sebesar Rp 1.136.500.000.
"Sedangkan yang kuliah pada Strata 2 (S2) sebanyak 13 orang pula dengan total bantuan Rp 26,5 juta," ungkapnya.
Dijelaskan bahwa Baznas Pessel juga memberikan bantuan biaya hidup atau santunan fakir miskin sebesar Rp 4 juta, gharimin sebesar Rp 2 juta, dan bantuan kemanusiaan Rp 200 ribu.
Melalui program Pessel sehat, Baznas Pessel juga memberikan bantuan biaya berobat sebanyak 203 paket bagi keluarga miskin sebesar Rp Rp 246.800.000. Modal usaha sebanyak 4 paket sebesar Rp 6 juta, bantuan mualaf Rp 1,5 juta bantuan terhadap Ormas Islam sebanyak 19 paket sebesar Rp 66,5 juta.
Karena besarnya manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dari zakat yang dikumpulkan itu, sehingga dia berharap kepada semua ASN di Pessel bisa menyalurkan zakatnya ke Baznas Pessel.
"Harapan ini saya sampaikan, sebab tahun 2019 Baznas Pessel mentargetkan pemasukan dari zakat ini sebesar Rp 7,2 miliar. Saya yakini angka ini akan bisa tercapai. Sebab di tahun 2018 ini saja, dari target yang direncanakan Rp 5 miliar sudah tercapai sebesar Rp 6,7 miliar," ujarnya.(*/pic)