Padang Info.com - PESISIR SELATAN - Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dari 5,27 persen pada tahun 2016 naik menjadi 5,29 persen tahun 2017. Hal ini dipengaruhi oleh faktor eksternal, yakni kondisi ekonomi global dan faktor internal seperti lapangan pekerjaan yang ada.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Lampung, Nurul Andriana selaku narasumber pada seminar ekspose data strategis yang digelar BPS di Hotel Hannah Painan, Kamis (6/12) kemarin.
Selain itu, Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Penduduk Miskin, Rasio Gini dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), juga menunjukan hal yang menggembirakan.
Ia menjelaskan, tahun 2017 Pertumbuhan Ekonomi di Pesisir Selatan 5,29 persen, TPT 5,95 persen, Penduduk Miskin 7,79 persen, Rasio Gini 0,30 dan IPM 68,74. Secara umum trend-nya positif, misalnya data TPT per Agustus 2018 turun menjadi 5,85 persen.
Sementara Sekda, Erizon yang juga sebagai nara sumber pada seminar itu mengatakan, data bagi suatu wilayah amat penting dan strategis untuk pembangunan. Suatu wilayah akan dianggap hilang jika tidak memiliki data.
Oleh karena itu, keakuratan data perlu menjadi perhatian semua pihak agar penyelenggaraan pembangunan dapat berjalan efektif dan efisien.
Dijelaskan, data memiliki peranan yang sangat vital dalam pembangunan daerah. Data menjadi pijakan dalam merumuskan perencanaan pembangunan, dijadikan kontrol dalam merumuskan perencanaan pembangunan, kontrol dalam pelaksanaan serta indikator penentu keberhasilan pembangunan suatu daerah.
“Kita berharap semua pihak mengetahui data-data strategis yang dihasilkan oleh BPS, dan dapat menginterpretasikan dan memanfaatkannya untuk perencanaan dan evaluasi pembangunan kedepan," ucapnya.(*/pic)
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Lampung, Nurul Andriana selaku narasumber pada seminar ekspose data strategis yang digelar BPS di Hotel Hannah Painan, Kamis (6/12) kemarin.
Selain itu, Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Penduduk Miskin, Rasio Gini dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), juga menunjukan hal yang menggembirakan.
Ia menjelaskan, tahun 2017 Pertumbuhan Ekonomi di Pesisir Selatan 5,29 persen, TPT 5,95 persen, Penduduk Miskin 7,79 persen, Rasio Gini 0,30 dan IPM 68,74. Secara umum trend-nya positif, misalnya data TPT per Agustus 2018 turun menjadi 5,85 persen.
Sementara Sekda, Erizon yang juga sebagai nara sumber pada seminar itu mengatakan, data bagi suatu wilayah amat penting dan strategis untuk pembangunan. Suatu wilayah akan dianggap hilang jika tidak memiliki data.
Oleh karena itu, keakuratan data perlu menjadi perhatian semua pihak agar penyelenggaraan pembangunan dapat berjalan efektif dan efisien.
Dijelaskan, data memiliki peranan yang sangat vital dalam pembangunan daerah. Data menjadi pijakan dalam merumuskan perencanaan pembangunan, dijadikan kontrol dalam merumuskan perencanaan pembangunan, kontrol dalam pelaksanaan serta indikator penentu keberhasilan pembangunan suatu daerah.
“Kita berharap semua pihak mengetahui data-data strategis yang dihasilkan oleh BPS, dan dapat menginterpretasikan dan memanfaatkannya untuk perencanaan dan evaluasi pembangunan kedepan," ucapnya.(*/pic)