Kadis PMD Sumbar tengah diskusi dengan warga Ambuang Kapua Kecamatan Sungai Sarik (gk) |
Gagasan itu mencuat dalam diskusi di Kantor Wali Nagari Ambuang Kapua, Kecamatan Sungai Sariak, Jum'at (24/1). Nara sumber utama adalah Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Sumbar Drs. H. Syafrizal Ucok, MM. Sebagai peserta diskusi Kadis PMD Padang Pariaman Drs. Herman, MM., Kordinator Provinsi Konsultan Dana Desa Fery Irawan, SE.,M.Si., Wali Nagari Ambuang Kapua Drs. Kardimon, Tenaga Ahli Kabupaten, Pendamping Kecamatan dan Pendamping Lokal Desa.
Menurut Syafrizal Ucok, Bumnag harus dikucurkan modal, sehingga bisa leluasa mengembangkan usaha. Dana Desa setiap tahun dialokasikan Rp100 juta hingga Rp150 juta, hingga Bumnag bisa memiliki modal minimal Rp350 juta.
Dengan modal yang cukup besar, Bumnag bisa menebus kebun-kebun kelapa milik masyarakat yang tergadai. Jika membeli kelapa bisa dengan harga sedikit lebih tinggi karena Bumnag tidak harus membayar bunga bank. "Saya yakin Bumnag mampu menjadi pedagang besar kelapa atau bahkan mengolahnya menjadi kopra dan tepung serta santan dalam kemasan," ujar Syafrizal Ucok optimis.
Selain berdagang kelapa, Syafrizal Ucok yang juga mantan Wakil Bupati Pesisir Selatan itu mengingatkan masyarakat Nagari Ambuang Kapua untuk jangan lupa menanam. Kelapa sudah banyak yang tua. "Mari remajakan kelapa, tanam dengan bibit kelapa yang unggul sehingga hasilnya berlimpah kelak. Saya yakin Ambuang Kapua dan nagari lainnya akan mampu mengembalikan kejayaan kelapa Padang Pariaman, seperti era Pak Anas Malik dulu," kata Syafrizal Ucok.
Gayung itu bersambut. Wali Nagari Ambuang Kapua Kardimon berjanji menambah terus modal Bumnag Angkasa (Ambuang Kapua Sakato). Perdagangan kelapa merupakan salah satu usaha yang dilirik selain penyewaan mesin pengolah tanah pertanian dan toko pupuk alat pertanian.
"Sekarang modal Bumnag masih kecil Rp150 juta, dan akan kita tambah terus sehingga bisa lincah mengembangkan usaha. Saya akan ajak masyarakat bertanam kelapa dengan bibit unggul," kata Kardimon optimis.
Sejauh ini Padang Pariaman masih termasuk penghasil kepala cukup besar, terutama dari Kecamatan Sungai Geringging, Sungai Sariak, Sungai Limau dan Kampung Dalam. Data terakhir, kabupaten ini mampu menghasilkan 35 ribu ton kelapa setiap tahun. Namun sayangnya, banyak pohon kelapa sudah tua. Program peremajaan kelapa tidak terlihat dilakukan. (ak)