padanginfo.com - SURABAYA - Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar (Satlantas Polrestabes) Surabaya, Jawa Timur, menyediakan sejumlah alat perlindungan diri bagi anggotanya yang bertugas mengatur lalu lintas untuk mencegah risiko penularan virus corona.
Pada Senin (13/4/2020) pagi, Satlantas Polrestabes Surabaya menggelar apel untuk mengecek kesiapan penggunaan alat pelindung diri (APD) tersebut.
"Kegiatan pengecekan APD yang disiapkan untuk personel, mengantisipasi jika diperlukan dalam upaya pengawalan atau membantu tenaga medis dalam perbantuan terhadap korban Covid-19," ujar Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Teddy Candra, seperti dikuti kompas.com, Senin (13/4/2020).
Teddy mengatakan, polisi siap memberikan bantuan jika dibutuhkan adalan penanganan pasien atau korban Covid-19.
Saat apel, para petugas kepolisian mengenakan pakaian APD lengkap berupa pakaian anti air, sarung tangan, dan masker.
Sebagian terlihat mengenakan stelan jas hujan berwarna biru dan hijau, sebagian lainnya mengenakan baju putih yang menyerupai azmat.
Saat dikonfirmasi, Teddy menyebutkan beberapa APD yang digunakan anggotanya seperti yang dikenakan para tenaga medis.
"Sebagian seperti yang (dikenakan) tenaga medis, tapi ada juga yang model jas hujan 1 stel pakaian atasan dan bawahan, karena enggak bisa semua kita penuhi," kata dia.
Ia mengatakan, APD tersebut sebagian berasal dari dinas dan sebagian yang lain berasal dari swadaya para anggota polisi.
"Ada yang pembagian dinas, hanya 20 dan juga swadaya kami," ujar Teddy.
Perlengkapan APD ini juga bagian dari antisipasi untuk memastikan para anggota polisi tetap aman saat berinteraksi dengan masyarakat.
"Ini upaya atau langkah antisipatif Satlantas Polrestabes. Kami berupaya untuk proteksi anggota juga yang selalu berhadapan dengan semua masyarakat," kata dia.
Di Surabaya, berdasarkan data yang ada laman lawancovid-19.surabaya.go.id, hingga Minggu (12/4/2020), jumlah kasus infeksi virus corona mencapai 180 kasus positif, 502 Pasien Dalam Pemantauan (PDP), dan 1.360 Orang Dalam Pengawasan (ODP).
Jika dibandingkan dengan kota dan kabupaten lainnya, jumlah kasus di Surabaya ini menjadi yang tertinggi di Jawa Timur.(*)
Pada Senin (13/4/2020) pagi, Satlantas Polrestabes Surabaya menggelar apel untuk mengecek kesiapan penggunaan alat pelindung diri (APD) tersebut.
"Kegiatan pengecekan APD yang disiapkan untuk personel, mengantisipasi jika diperlukan dalam upaya pengawalan atau membantu tenaga medis dalam perbantuan terhadap korban Covid-19," ujar Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Teddy Candra, seperti dikuti kompas.com, Senin (13/4/2020).
Teddy mengatakan, polisi siap memberikan bantuan jika dibutuhkan adalan penanganan pasien atau korban Covid-19.
Saat apel, para petugas kepolisian mengenakan pakaian APD lengkap berupa pakaian anti air, sarung tangan, dan masker.
Sebagian terlihat mengenakan stelan jas hujan berwarna biru dan hijau, sebagian lainnya mengenakan baju putih yang menyerupai azmat.
Saat dikonfirmasi, Teddy menyebutkan beberapa APD yang digunakan anggotanya seperti yang dikenakan para tenaga medis.
"Sebagian seperti yang (dikenakan) tenaga medis, tapi ada juga yang model jas hujan 1 stel pakaian atasan dan bawahan, karena enggak bisa semua kita penuhi," kata dia.
Ia mengatakan, APD tersebut sebagian berasal dari dinas dan sebagian yang lain berasal dari swadaya para anggota polisi.
"Ada yang pembagian dinas, hanya 20 dan juga swadaya kami," ujar Teddy.
Perlengkapan APD ini juga bagian dari antisipasi untuk memastikan para anggota polisi tetap aman saat berinteraksi dengan masyarakat.
"Ini upaya atau langkah antisipatif Satlantas Polrestabes. Kami berupaya untuk proteksi anggota juga yang selalu berhadapan dengan semua masyarakat," kata dia.
Di Surabaya, berdasarkan data yang ada laman lawancovid-19.surabaya.go.id, hingga Minggu (12/4/2020), jumlah kasus infeksi virus corona mencapai 180 kasus positif, 502 Pasien Dalam Pemantauan (PDP), dan 1.360 Orang Dalam Pengawasan (ODP).
Jika dibandingkan dengan kota dan kabupaten lainnya, jumlah kasus di Surabaya ini menjadi yang tertinggi di Jawa Timur.(*)