Lemari es terbaru Sharp ‘Kirei III’ dilepas kepasaran dengan harga Rp1.600.000 untuk kapasitas 133 liter, Rp1.800.000 untuk kapasitas 166 liter, dan Rp2.000.000 untuk kapasitas 184 liter.
|
Dampak pandemi Covid-19 masih dirasakan oleh hampir semua lapisan masyarakat. Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masih diberlakukan di sebagian wilayah Indonesia.
Hal ini berdampak bagi perusahaan terutama di bagian operasional. Tidak sedikit perusahaan yang tumbang atau melakukan pemangkasan jumlah karyawan guna menyelamatkan bisnisnya.
Penurunan permintaan pasar dan kapasitas produksi di awal pemberlakuan peraturan PSBB menjadi tantangan tersendiri bagi PT SHARP Electronics Indonesia. Beruntung bagi Sharp dampak pandemi Covid-19 tidak berujung pada pemangkasan karyawan. Menghadapi situasi tersebut, PT SHARP Electronics Indonesia menerapkan strategi guna menyesuaikan kinerja perusahaan dengan kondisi di masa Covid-19.
Dalam kurun waktu 3 bulan, PT SHARP Electronics Indonesia berhasil melalui rintangan dengan kembali menunjukan peningkatan produksi hingga 40%, seiring dengan meningkatnya permintaan pasar yang berujung pada kenaikkan penjualan. Keberhasilan pengalaman Sharp melewati masa-masa tersebut, dibagikan melalui acara digital SHARP Web Conference pada Selasa 8 Juli 2020.
Presiden Direktur PT SHARP Electronics Indonesia, Shinji Teraoka menceritakan keadaan perusahaan pada masa pandemi.
Ia katakan, Sharp menghadapi tantangan sejak awal Maret lalu hingga pertengahan April, dimana perusahaan masih berusaha untuk beradaptasi dengan keadaan baru.
“Beruntungnya, produk-produk unggulan kami seperti Air Purifier, AC, , mesin cuci dan lemari es mendulang performa positif pada akhir April 2020. Kami dapat bertahan hingga kami mampu menghindari pemangkasan jumlah karyawan, Kami akan berusaha semampu kami untuk menjadikan hal tersebut menjadi pilihan paling akhir. Kesejahteraan karyawan menjadi prioritas kami,” kata Shinji Teraoka.
Lebih jauh dikatakan, hal ini tidak terlepas dari kinerja efisien dari sektor operasional dan penjualan perusahaan. Pasalnya, kendati pegawai yang datang ke pabrik SHARP Indonesia berkurang dengan diterapkannya Work From Home (WFH), namun dapat dimaksimalkan dengan pembagian tugas yang efektif dan efisien begitu pula dengan kendala penutupan pertokoan dan pusat perbelanjaan yang mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat yang berdampak pada penjualan dapat diatasi melalui strategi penjualan daring.
“Memang kami akui semua butuh penyesuaian, namun karakter orang-orang Indonesia yang cepat beradaptasi dan pekerja keras benar-benar teruji dalam situasi seperti ini,” aku Shigeo Noma, selaku Vice President PT SHARP Electronics Indonesia.
“Dengan adanya kebijakan PSBB ini, kreativitas dan kerja sama tim menjadi kunci kesuksesan. Justru di tengah pandemi, pada bulan April lalu PT Sharp Electronics Indonesia kembali mencatatkan sejarah dengan keberhasilannya dalam memproduksi lemari es ke 20 Juta unit, ini adalah prestasi yang luar biasa,” lanjut Shigeo Noma.
Dalam hal penjualan, Andry Adi Utomo, National Sales Senior General Manager melalui paparannya di SHARP Web Conference mengatakan, SHARP memiliki 3 kunci utama, dalam menjalankan bisnis strateginya, yaitu mengoptimalkan penggunaan internet, menghitung presisi terhadap potensi permintaan pasar dan menghadirkan produk baru yang sesuai dengan perubahan gaya hidup di masa pandemi.
Melalui strategi ini Sharp mampu mempertahankan performa bisnisnya dengan melakukan beragam kampanye penjualan melalui kanal digital. Sharp pun cukup jeli melihat peluang pasar dengan melempar produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen setianya dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Guna melengkapi lini produk yang ada, dimasa pandemi ini, Sharp telah 2 kali meluncurkan produk ke pasaran, yang pertama pada awal Juni lalu, Sharp meluncurkan Smartphone sebagai lini bisnis barunya dan kedua bertepatan dengan pelaksanaan Web Conference ini, Sharp meluncurkan lini lemari es satu pintu terbaru ‘Kirei III’ guna melengkapi lini produk yang ada dan memenuhi kebutuhan pasar akan keragaman model dan disain lemari es satu pintu,” papar Andry.
Berangkat dari riset dilapangan, dampak dari pandemi membuat masyarakat Indonesia kerap berbelanja banyak guna menyimpan persediaan dan bahan makanan.
“Akibatnya mereka membutuhkan lemari es tambahan untuk menampung persediaan makanan tersebut. Lemari es satu pintu menjadi pilihan yang tepat karena desainnya yang kompak dan ruang penyimpanan yang cukup luas,” lanjut Andry.
Lemari es satu pintu keluaran terbaru milik Sharp dibekali dengan lima perlindungan berstandart Jepang hingga membuat kualitas lemari es Sharp ini tahan lama dan aman saat digunakan.
Adapun lima perlindungan itu adalah perlindungan voltase tidak stabil, kompresor lemari es Sharp memiliki toleransi tegangan yang jauh lebih baik dibandingkan lemari es lainnya. Selanjutnya perlindungan terhadap ketidakseimbangan. Lemari es Sharp mampu menoleransi kemiringan tempat hingga 15 derajat. Kemudian perlindungan bahaya api. Papan sirkuit lemari es milik Sharp memiliki plastik pelindung tahan api yang akan mencegah api menyebar apabila papan sirkuit terbakar. Selanjutnya, perlindungan terhadap getaran. Komponen lemari es Sharp telah teruji tahan terhadap guncangan yang mungkin terjadi selama perjalanan. Kemudian perlindungan dari sengatan listrik. Kabel-kabel dibagian lemari es Sharp terlindungi dari pengembunan untuk menghindari sengatan listrik pada pengguna.
“Guna menambahkan rasa aman dan nyaman saat menggunakan lemari es satu pintu, Sharp memberikan garansi kompresor selama lima tahun. Setelah melakukan pembelian konsumen dapat mendaftarkan kartu garansi melalui aplikasi Sharpid, secara otomatis semua data akan tersimpan hingga memudahkan konsumen dalam melakukan proses klaim,” tambahnya.
Sementara itu, mengangkat motif bunga sebagai tema desain, lemari es seri ‘Kirei III’ hadir dalam tiga seri utama, yaitu Sakura Series, Sakura Vivid, dan Dandelion Series.
Menyasar kaum wanita, lemari es ‘Kirei III’ tidak hanya berfungsi sebagai produk penyimpan makanan namun dapat menjadi ornamen penghias ruangan guna memberikan suasana yang berbeda di ruang makan dan dapur.
Lemari es Sakura Series terinspirasi dari kecantikan bunga Sakura yang berasal dari negara Jepang, dibalut tiga varian warna pastel seperti merah muda, biru muda dan hijau muda akan memberikan kesan damai dan menenangkan pada ruangan, sedangkan Sakura Vivid Series hadir dalam dua varian warna, yaitu biru tua dan merah marun memberikan kesan tegas pada ruangan.
Seri bunga lainnya, yaitu Dandelion series menghadirkan tiga warna motif bunga yaitu, biru muda, merah muda dan putih tampak sangat menonjol pada warna hitam sebagai warna dasarnya. Dilapisi material Magne Glass memberikan tampilan lemari es Dandelion Series milik Sharp ini tampak mewah dan elegan.
Dibenamkan fitur – fitur unggulan seperti direct cooling system, tempered glass tray, low wattage, full insulation, Washable gasket, fresh room, dan semi-automatic defrost. Lemari es ‘Kirei III’ hadir dengan volume 133, 166, dan 184 liter.
“Kecil namun tangguh itulah ciri lemari es seri ‘Kirei III’ Sharp ini. Selain dilindungi oleh lima perlindungan berstandard Jepang, fitur Tempered Glass Tray, tray kaca yang mampu menahan beban sampai 100 Kg menjadi kekuatan yang patut diperhitungan pada saat memilih lemari es satu pintu milik Sharp, keunggulannya lainnya adalah hemat energi, seluruh lemari es Kirei Series masih dapat beroperasi dengan daya rendah yaitu pada 90 Watt,” jelas Andry.
Lemari es terbaru Sharp ‘Kirei III’ dilepas kepasaran dengan harga Rp1.600.000 untuk kapasitas 133 liter, Rp1.800.000 untuk kapasitas 166 liter, dan Rp2.000.000 untuk kapasitas 184 liter.
Lemari es ‘Kirei III sudah dapat ditemui di toko-toko traditional dan online di seluruh Indonesia mulai sejak awal Juli kemarin. PT Sharp Electronics Indonesia optimis menargetkan penjualan 360.000 unit setahun dimana akan berkontribusi sekitar 25-30% dari total penjualan lemari es satu pintu. (pic/rel)