Audy Joninaldy. |
padanginfo.com – PADANG - Audy Joinaldy merupakan pembisnis sukses yang bergerak di bidang pertanian. Saat ini, Audy memimpin Lintas Agro Group sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertanian. Sekitar ratusan hektar lahan jagung ia miliki. Tak tangung-tangung omset yang ia dapatkan pun hingga miliaran rupiah.
Sebelum merintis usaha, Audy meraih gelar megisternya di salah satu kampus pertanian terbaik di dunia yaitu Wageningen University & Research (WUR). Bedasarkan data QS Word University Rangkings, sejak tahun 2016 lalu, WUR menduduki posisi pertama untuk kampus dengan bidang pertanian dan kehutanan terbaik di dunia. Data tersebut juga diperkuat oleh National Taiwan Universty Rangking, yang menyatakan bawah WUR merupakan Top #1 Agricultural University di dunia.
Kualitas yang dimiliki Audy dalam mengelola bidang pertanian tidak dapat diragukan lagi. Namun, bakat dalam mengelola bidang pertanian yang dimiliki audy tidak mengalir secara langsung dalam darahnya. Kedua orangtuanya tak memiliki latar profesi dalam bidang pertanian.
Ternyata bakatnya ini diwariskan oleh kakek buyutnya yaitu Marah Adin. Marah Adin Datuak Penghulu Sati merupakan, seorang birokrat yang pernah menjabat Kepala Jawatan Pertanian Sumatera Tengah. Marah Adin juga tercatat sebagai pendiri Fakultas Pertanian Universitas Andalas (yang semulanya berada di Payakumbuh).
Selain itu, Marah Adin merupakan Ketua Panitia Pembentukan Kota Solok yang diresmikan pada 16 Desember 1970 oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang saat itu dijabat oleh Amir Mahmud. Tertulis dalam sejarah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), sehingga nama Marah Adin diabadikan menjadi nama jalan di Payakumbuh dan Solok.
Dari segi garis darah keturunan Audy, Kakek Buyutnya, Marah Adin memiliki seorang putri bernama Aisyah, beliau lah Nenek Kandung Audy Joinaldy dari pihak Ibu. Ibunda Audy Joinaldy adalah anak ke lima dari Andung Aisyah.
Sebelumnya, Kakek buyut Marah Adin sempat hadir di pernikahan Ibu dan Ayah Audy Joinaldy di tahun 1882. Setahun kemudian pada tahun 1983, Marah Adin meninggal dunia. Di tahun yang sama, Audy lahir ke dunia.
Regenerasi pun terjadi, Tuhan seperti ingin menggantikan sosok besar di dunia Pertanian Sumatera Barat dengan lahirnya Audy Joinaldy yang saat ini akan berjuang mengembalikan kejayaan Pertanian Sumbar sebagaimana Kakek Buyut Marah Adin telah melakukannya.
Bakat yang dimiliki Audy, membuat intuisi Mahyeldi Ansharullah berbisik untuk meminang Milenial Minang ini sebagai Calon Wakil Gubenur (Cawagub) dalam pemilihan gubenur (pilgub) Sumbar 2020. Kata ini terucap, pada saat pertemuan Mahyeldi dengan Audy di Makasar pada tahun 2019 silam.(*/afr)
“Saat itu lagi berfoto, lalu Buya mengatakan saya Sumbar 1, Audy Sumbar 2, ya,” kata Audy mengingat kata Mahyeldi kepada dirinya yang dikutip dari Haluan Talk, Rabu, 12 Agustus 2020.
Sementara itu, Calon Gubenur (Cagub) dan Cawagub, Mahyeldi- Audy Joinaldy memiliki visi misi unggulan dalam meningkatkan sektor pertanian di Sumatera Barat. Salah satu cara untuk meningkatkan sektor pertanian ini dengan membuat Badan Usaha Miliki Daerah (BUMD) khusus Agro hingga mencapai cita-cita terbesar untuk menjadikan Sumbar sebagai lumbung jagung dan beras nasional.