Audy Joinaldy bersama petani tembakau di Ngari Situjuh, Kabupaten Limapuluh Kota. |
padanginfo.com – LIMAPULUH KOTA - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Barat (Sumbar), Audy Joinaldy bersilaturahmi dengan sejumlah petani tembakau, Jorong Subarang Tabek, Nagari Situjuah Banda Dalam, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Sebagaimana diketahui,Kabupaten Limapuluh Kota, saat ini merupakan daerah penghasil tembakau terbanyak di Sumatera Barat, yang tersebar pada beberapa nagari dan sejumlah kecamatan.
Diantaranya, produksi tembakau yang terkenal adalah tembakau Guntung dan Baruah Gunung, Kecamatan Bukik Barisan, tembakau di Kecamatan Harau, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kecamatan Lareh Sago Halaban dan lainnya.
Bedasarkan data Badan Pusat Stastistik Lima Puluh Kota Pada Tahun 2018, Luas lahan Tembakau di Kecamatan Situjuah Limo Nagari sekitar 79,00 Hektar yang dihimpun dari limapuluhkotakab.bps.go.id.
Walau memiliki potensi hasil tembakau yang besar, namun salah satu petani, N Eris, mengeluhkan monopoli perdagangan yang dilakukan oleh warga negara asing kepada para petani tembakau di daerah Kecamatan Situjuah Limo Nagari tersebut.
"Sebetulnya monopoli harga dilakukan oleh Cina jadi sistemnya kayak berantai," ungkap Eris.
Selain itu, Eris mengeluhkan nilai harga yang setiap tahunnya turun akibat monopoli perdagangan tersebut. Ia mengatakan, nilai harga yang terus menurun ini membuat para petani kesulitan dalam perawatan lahan pertanian tembakau.
"Bagaimana Pak (Audy) tembakau yang kami jual tidak sesuai dengan harga pupuk yang kami keluarkan," kata Eris.
Menjawab hal tersebut, Audy mengatakan akan berusaha memproteksi kegiatan monopoli perdagangan ini melalui program Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) khusus Agro.
"Melalui BUMD khusus Agro, kita akan proteksi pertanian Sumatera Barat terutama dalam monopoli perdagangan ini. Nantinya nilai harga dari Tembakau dapat di stabilkan melalui BUMD tersebut," tutur Milenial Minang ini.
Lanjut Audy, ia mengatakan melalui BUMD Agro ini kedepannya akan membuka jaringan investasi dan pemasaran pertanian Sumbar sehingga tidak terjadinya monopoli perdagangan.
Melihat hal tersebut, sejumlah petani tembakau setuju mendukung pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Cawagub, Mahyeldi-Audy Joinaldy sehingga program tersebut dapat direalisasikan dalam kepemimpinan selanjutnya.(*/afr)