Audy ketika mengunjungi rumah tafidz Raudhatul Quran di Dharmasraya (foto. tim media) |
padanginfo.com- DHARMASRAYA- Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Barat (Sumbar), Audy Joinaldy mengunjungi Rumah Tahfidz Raudhatul Quran, Jorong Koto Gadang, Nagari Sungai Dareh, Kabupaten Dharmasraya, Sabtu, 31 Oktober 2020. Ia berbagi pengalaman dan ilmu dengan anak-anak tafidz di tempat itu.
Audy menjalin silaturahmi dengan pengurus yayasan, wali murid dan para santri rumah tahfidz tersebut. Alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) ini memberikan motivasi kepada wali murid agar anak mereka rajin belajar.
Ia mengaku sudah lima kali berkuliah di perguruan tinggi ternama baik di Indonesia maupun luar negeri.
“Alhamdulilah kuliah sudah lima kali almamater banyak, pernah di IPB Bogor, Wageningen Belanda, Unhas Makassar, UGM Jogja, dan sekarang balik lagi ke IPB. Semangat untuk ibu-ibu untuk bantu anak-anak mengejar pendidikan,” tutur Audy.
Awalnya Milenial Minang ini tidak menyangka bisa menyabet gelar sebanyak itu. Audy mengungkapkan, ia lahir dari keluarga marginal dengan kehidupan serba pas-pasan. Rumahnya pun terletak di gang sempit yang rawan banjir.
“Saya lahir dari keluarga marginal ayah saya lulusan SMA. Awalnya saya masuk IPB untuk menyelesaikan apa yang orang tua saya belum selesaikan,” ungkap Audy.
Semua pencapaian besar yang ia raih perlu usaha dan kerja keras sehingga mengantarkannya menjadi seorang akademisi dan pebisnis sukses.
“Saya sering mengajar di beberapa perguruan tinggi. Berkat itu pula saya sering mengisi kuliah umum, seminar nasional, talkshow dan lainnya,” kata Audy
Disisi lain, Audy berpesan kepada para wali murid terus memberikan suport kepada para santri dan jangan memarahi mereka ketika nilainya jelek. Menurut Audy, anak-anak tersebut memiliki kelebihan masing-masing di tiap bidangnya.
“Kita sebagai orang tua terus berikan semangat kepada anak-anak. Jangan dimarahi dan disalahkan ketika nilainya jelek. Maunya diarahkan dengan baik karena setiap anak-anak itu tidak bodoh. Hanya saja memiliki kelebihan masing-masing. Misalnya walau anak tersebut jelek di matematika namun ia pandai menggambar,” pesan Audy.