Nasrul Abit (foto tim medai) |
padanginfo.com-AGAM— Nasrul Abit mengatakan pemakaian masjid Raya milik Pemerintah Provinsi Sumbar itu masih dipungut biaya. Tak tanggung-tanggung, bagi kelompok keagamaan yang ingin memakai gedung masjid harus membayar Rp15 juta sekali acara. Ia akan menggeratiskan sewa gedung masjid itu buat kegiatan keagamaan.
“Ada laporan kelompok keagamaan kepada saya, mereka yang akan memakai gedung untuk kegiatan keagamaan harus bayar Rp15 juta. Karena itu, kami bertekad untuk menata ulang manajemen Masjid Raya Sumbar,” tuturnya.
Nasrul Abit menyampaikan bahwa masjid pemerintah harus dikelola dengan keuangan daerah dan tidak membebani umat. Tidak hanya menggratiskan kegiatan, ia akan menjadikan Masjid Raya Sumbar sebagai pusat kajian Alquran dan menjadikan Masjid Raya Sumbar bercita rasa Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Program lain pihaknya pada bidang keagamaan, kata Nasrul Abit, ialah memperhatikan fasilitas rumah ibadah dan menyeragamkan pesantren Ramadan di Sumbar. Menurutnya, banyak fasilitasi rumah ibadah yang harus dibenahi, misalnya toilet masjid, ruangan garin, termasuk honor garin dan imam.
Pasangan nomor urut 2 itu juga memperhatikan kegiatan keagamaan. Nasrul Abit mengatakan bahwa pihaknya akan melibatkan pemerintah nagari dan kecamatan agar kegiatan kembali ke surau di setiap daerah terlaksana.
“Selama berkeliling Sumbar, saya menemukan berbagai persoalan keagamaan. Ada di salah satu musala, imamnya sudah tua dan tak ada penggantinya. Ketika salat berjamaah, laki- laki hanya imam, selebihnya perempuan dan itupun usia 60 ke atas. Jika imam tak bisa hadir, maka perempuan yang jadi iman, sungguh miris,” tuturnya.
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatra Barat
(Sumbar), Nasrul Abit-Indra Catri, punya program unggulan di bidang
keagamaan. Salah satunya ialah akn menggratiskan kegiatan keagamaan di
Masjid Raya Sumbar.
“Saya
akan gratiskan semua kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Raya Sumbar,”
ujar Nasrul Abit dalam kegiatan safari politik di Jorong Sago, Nagari
Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, Agam, Kamis (5/11).
“Ini kebutuhan rohani. Kita hadir dengan program, fasilitas sebagai stimulus. Islam mayoritas dan harus unggul,” ucapnya.
IC jadi Harapan Solsel
Masyarakat Jorong Kurnia Maju, Nagari Talunan Maju, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Solok Selatan mencurahkan isi hatinya kepada calon Wakil Gubernur, Indra Catri, Rabu (4/11). Dalam pertemuan itu masyarakat meminta, jika pasangan Nasrul Abit-Indra Catri terpilih, untuk memperhatikan daerah itu agar menjadi lebih baik, apalagi di jorong itu banyak prestasi yang sudah diukir, seperti juara tahfiz Alquran dan Majelis Taklim.
“Kami selama ini merasa dianaktirikan. Fasilitas publik dibangun seadanya,” ujar tokoh masyarakat setempat, Suyadi.
Suyadi mengatakan bahwa setelah melihat visi misi empat pasang calon Pilkada Sumbar 2020, pilihan masyarakat Jorong Kurnia Maju jatuh kepada Nasrul Abit-Indra Catri.
Alasannya, pihaknya menilai bahwa pasangan nomor urut 2 itu dari visi misinya tergambar jelas berkomitmen memperhatikan daerah tertinggal. Pilihan itu makin kuat karena selama ini Nasrul Abit dikenal masyarakat kerap turun langsung ke lapangan dan melihat langsung kondisi masyarakat. Singkat kata, kerja nyata Nasrul Abit dan Indra Catri selama ini telah teruji. “Harapan kami program pemerintah provinsi bisa bersinergi dan terkoneksi antardaerah, provinsi, dan pusat,” katanya.
Suyadi juga menyampaikan kebutuhan masyarakat di jorong itu, yakni jalan yang layak. Menurutnya, saat ini jalan di jorong itu sangat tidak layak. Jalan itu berupa tanah dan berlubang. Ia berharap pemerintah memperbaikinya. “Kami tidak perlu menjelaskan apa-apa soal jalan itu karena tadi Pak Indra Catri sudah melewatinya,” ucap Suyadi.
Sementara itu, Indra Catri mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan program utama Nasrul Abit-Indra Catri menang Pilkada Sumbar. “Insfrastruktur pasti menjadi prioritas kami. Itu juga sudah tertuang di visi misi. Namun, saat ini saya dan Pak Nasrul Abit hanya bisa menampung aspirasi masyarakat terlebih dahulu,” tuturnya. (*/ak)