Gubernur Mahyeldi didampingi penulis buku Hasril Caniago, manajer PadangTV usai mersemikan Yayasan PKM di Ladang Tari Nan Jombag (foto.dok) |
padanginfo.com-PADANG- Gubernur Mahyeldi meminta pengurus Pusat Kebudayaan Minangkabau (PKM) perlu bersinergi dengan Dewan Kebudayaan dan Dinas Kebudayaan guna menggali dan memajukan nilai-nilai budaya Sumatera Barat, baik telah berkembang maupun yang belum muncul kepermukaan.
Ajakan Mahyeldi itu diungkapkannya ketika meresmikan PKM di Ladang Tari Nan Jombang milik Koreografer Ery Mefri, Rabu (2/6/2021) malam. Peresmian yang dirangkai dengan peluncuran buku biografi pengusaha emas H Arlis Saleh itu dihadiri Kapolda Sumbar, Bapuati Padang Pariaman, Bupati Tanah Datar, Walikota Pariaman, Walikota Padang Panjang, kalangan seniman dan budayawan serta undangan lainnya.
Menurut dia, sinergitas dengan tiga lembaga kebudayaan itu dapat saling isi mengisi dalam memajukan kebudayaan daerah ini. "PKM punya program, dewan kebudayaan punya gagasan dan dinas kebudayaan punya media atau fasilitas. Ini harus diwujudkan melalui sinergisitas tadi,' ujar Mahyedi
Pemerintah provinsi, kata Mahyeldi, membutuhkan masukan dari lembaga kebudayaan guna menangkal budaya global yang cendrung dapat merusak budaya lokal yang telah mengakar."Ya, kita saling memberi masukan terkait dengan kebudayaan, sebaliknya ruang komunikasi pemerintah daerah melalui dinas kebudayaan terbuka bagi lembaga kebudayaan untuk memajukan kebudayaan Minangkabau," tambahnya.
Gubernur juga berharap PKM bisa menghadirkan hal yang selama ini belum sempat dihadirkan. Pemerintah provinsi lewat Dinas Kebudayaan, menurutnya, akan memberikan dukungan terhadap pengembangan budaya dan para budayawan.
“Program PKM hendaknya mencakup sejumlah bidang, seperti bidang sosial, bidang agama dan bidang kemanusian,” katanya, sebagaimana dirilis Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Sumbar.
Mahyeldi juga mengharap sasaran Yayasan PKM bisa sejalan dengan arah kebijakan yang menawarkan program dalam lima pilihan. ” Yakni kajian kebudayaan, penerbitan, database kebudayaan, kepustakaan dan perpustakaan, kesenian, festival, pertunjukan dan film, serta diplomasi kebudayaan,” katanya.(ak)