Moeslim Kawi (berpeci) bersama keponakan yang juga wartawan senior Hasril Chaniago saat dijamu di kampungnya, Simalanggang Payakumbuh. (Foto:Dok.HC)
Padanginfo.com-PEKANBARU-Inna lillahi
wa inna illaihi rajiun. Wartawan senior Moeslim Kawi, tokoh pers Riau yang
berasal dari Simalanggang Payakumbuh, meninggal dunia Rabu malam (1/12/2021) pukul 22.00 WIB di RS Ibnu Sina, Pekanbaru dalam usia 86
tahun, lahir 4 Agustus 1935. Wartawan tiga zaman ini meninggal setelah dirawat
selama dua hari karena sakit tua.
Menurut Adek Kawi,
anak almarhum, ayahnya tak lama dirawat di rumah sakit. Hanya dua hari dan
langsung masuk ICU RS Ibnu Sina. Tapi karena kondisi lemah akibat sudah tua,
beliau menghembuskan nafas terakhirnya, Rabu malam.
Adek menyampaikan
permintaan maaf kepada khalayak apabila ada hal-hal yang tidak berkenan dengan
orang tuanya.
Mengutip ensiklopedia Wikipedia, Moeslim Kawi berasal dari Nagari Koto Tangah Simalanggang, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Ia menjalani masa kanak-kanak di kampung halamannya Menempuh pendidikan dan menamatkan Sekolah Rakyat (SR) di kampong, selanjutnya menamatkan SMP di kota Payakumbuh.
Kepergian almarhum menyisakan luka
mendalam tidak hanya bagi keluarga, dan dunia pers, namun juga di lingkungan
tempat tinggalnya, di Jalan Cempaka, Gang Surya, Sukajadi, Pekanbaru. Pasalnya,
di kawasan tempat tinggalnya, Moeslim Kawi juga
dikenal sebagai imam masjid, yang berlokasi di samping rumahnya Gang Surya
tersebut.
Moeslim Kawi dikenal sebagai sosok
yang taat beribadah, dan selalu datang ke masjid lebih awal. Sehingga ia
menjadi sosok yang cukup disegani di lingkungannya.
Hasril Chaniago, seorang keponakan almarhum menyebut, mamanda Moeslim Kawi adalah sosok yang rendah hati dan mendidik. Dia tidak pernah membeda-bedakan orang. Bahkan sering memberi bimbingan kepada yang muda-muda untuk menjadi wartawan yang baik dan disegani. Integritasnya sangat tinggi. Tidak mau memperjualbelikan profesi.
Almarhum dimakamkan bakda Zuhur di pemakaman umum kota Pekanbaru. (in).