Satu rumah warga di Pasbar yang runtuh akibat gempa 6,1 SR. (Foto:tangkapan layar FB).
padanginfo.com-JAKARTA-Kepala BMKG, Dwikorina
Karnawati warga di kawasan terdampak gempa untuk tetap waspada dari gempasusulan.
Dwi mengungkapkan bahwa gempa bermagnitudo 6,1 (sebelumnya disebut 6,2) terjadi pada pukul 08.39 WIB tepatnya di darat pada jarak 17 km Timur Laut Pasaman Barat dengan kedalaman 10 km. Gempa 6,1 ini disertai sedikitnya 15 gempa susulan. BMKG mengungkapkan masih ada gempa susulan selama 1-2 hari ke depan walau bermagnitudo rendah.
Dwikorita mengimbau penduduk untuk waspada. "Warga dengan
rumah yang rusak atau sudah miring agar segera menjauh. Begitu pula dengan yang
tinggal di tebing untuk juga menjauh karena gempa susulan bisa berpotensi
longsor.
Gempa juga berdampak pada pengungsian warga. Hingga kini
sebanyak 5.000 warga mengungsi di 35 titik. BPBD melaporkan sebaran titik
pengungsian di Kecamatan Talamau, Kecamatan Pasaman dan Kinali. Petugas di
lapangan masih mendata warga yang mengungsi.
Laporan sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) di wilayah Provinsi Sumatra Barat menyebutkan guncangan dirasakan kuat
3–5 detik di Kabupaten Pasaman Barat. Lokasi yang terdampak parah berada di
Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.
Kekuatan guncangan yang sama juga dirasakan warga di Kabupaten
Pasaman. Guncangan kuat mengakibatkan masyarakat panik dan keluar rumah.
"Sejumlah kerusakan terjadi di kabupaten tersebut, seperti
fasilitas pendidikan dan rumah warga. Namun demikian BNPB masih melakukan
koordinasi lebih lanjut dengan BPBD setempat terkait dampak gempa," ungkap
siaran pers BNPB. (*/in).