Gubernur Mahyeldi memberi pengarahan pada acara Rakor Perikanan
Padanginfo.com-PADANG-Gubernur
Sumbar Mahyeldi mengatakan, potensi kelautan dan perikanan Sumbar belum tergarap luas untuk dieksploitasi. Di laut potensi yang
tergarap baru 74 persen dan di darat 13 persen. Untuk itu perlu kerja keras dalam pengembangan budi daya perikanan ini,
baik darat maupun laut.
Hal itu disampaikan Gubernur Mahyeldi ketika
membuka Rapat Sinkronisasi dan Koordinasi Program dan kegiatan Kelautan &
Perikanan Dengan Kabupaten dan Kota, Tahun 2022, di Aula Gedung Dinas Kelautan
dan Perikanan (DKP) Sumbar, di Padang, Selasa 15 Februari 2022.
Dijelaskan Mahyeldi, posisi
kelautan Sumbar berada di pesisir yang
berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, Dari 425.047 Ha lahan budidaya,
baru dimanfaatkan seluas 11.992 Ha dan 99 persen diantaranya adalah untuk budidaya
air tawar. Sehingga masih sangat besar peluang budidaya laut dan payau
(tambak).
"Kita punya lahan
budidaya 425.047 Ha, 74 persennya dilaut, 13 persen daerah payau/pesisir dan 13
persen budidaya air tawar). Jadi masih besar peluang kita meningkatkan budidaya
Laut dan Payau (tambak). Demikian juga potensi Laut kita yang luas 186.580 Km2
dan potensi penangkapan ikan 565,100 ton/tahun, masih besar peluang kita untuk
mengembangkan perikanan tangkap," jelas gubernur.
Beberapa potensi budidaya
laut dan tambak, menurut gubernur diantaranya adalah budidaya ikan kakap putih,
kerapu dan udang vaname. Bahkan khusus untuk udang vaname asal Sumbar disebut
lebih baik kualitas dan citarasanya dibanding dari daerah lain.
Gubernur juga
menyinggung keberadaan UPT Pusat di Sumatera Barat yang sangat penting bagi
Pemprov Sumbar, karena ikut mendorong percepatan pembangunan kelautan
dan. Diantaranya program unggulan dari Kementerian KKP berupa Kampung Budidaya
dan Kampung Nelayan.
Salah satu program
Kampung Budidaya dan Kampung Nelayan terdapat di Pasaman yang saat ini sudah
ditetapkan sebagai Kampung Ikan Mas. Gubernur berharap hal ini juga bisa
diikuti oleh kabupaten dan kota lainnya di Sentra Perikanan. Sinergi DKP dengan
UPT Pusat, harap gubernur juga tetap dipertahankan, sebab program -program
unggulan daerah (Progul) tidak hanya dicapai dari APBD semata.
"Dari Potensi yang
ada itu, melalui rakor ini silahkan susun rencana strategis, yang terukur dan
kita sinkronkan dengan Renstra Provinsi dan Pusat. Jika ada peluang untuk
anggaran provinsi atau pusat raih dengan cepat. Koordinasikan, sampaikan
proposal, silakan juga kalau melalui dana Pokir, sehingga semua bergerak cepat
dan terukur," ujar Mahyeldi.
Kepala DKP Sumbar,
Desniarti dalam laporannya mengatakan kegiatan ini dalam rangka menyelaraskan
program dan kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan antara kabupaten dan
kota.
Kegiatan yang dihadiri
70 peserta dari dinas terkait se-Sumbar serta UPT dan UPTD ini juga untuk
mengakomodir kebutuhan program dan kegiatan di daerah sesuai dengan potensi dan
kewenangan.
"Kita juga ingin
mengetahui isu-isu strategis yang sedang berkembang baik di pusat maipun daerah
untuk selanjutnya diimplementasikan dalam bentuk program dan kegiatan,"
ujar Desniarti.
Demikian Siaran Pers
yang disampaikan Diskominfotik Sumbar.
(in).