"Masjid dan Minangkabau itu menyatu, ibarat aur dengan tebing. Itulah habitat masyarakat Minangkabau. Keduanya punya hubungan yang erat. Anugerah ini harus kita syukuri, kita jaga dan rawat terus menerus untuk menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat," ujar Mahyeldi.
Pada kesempatan itu, gubernur memotivasi generasi muda untuk giat belajar dan berprestasi khususnya dalam mahir Alquran.
"Mudah-mudahan kehadiran Masjid Ikhlas bisa menghadirkan generasi-generasi muda berilmu dan berakhlak mulia," kata gubernurbyang juga seorang da'i.
Ketua Pengurus Masjid Almito melaporkan, sebelum.jadi masjid, Al Ikhlas berupa mushala kayu.
"Masjid ini dulunya mushala kayu yang kemudian dijadikan mushala permanen dan peletakan batu pertama tahun 2003 oleh Bapak Gamawan Fauzi selaku bupati,"kata Almito.
Dengan diresmikannya masjid Al-Ikhlas, kata Fuadi Nawawi, mewakili Kemenag Kabupaten Solok, menjadikan masjid yang ke 336 dan khusus di Kecamatan Kubung menjadi masjid yang ke-36.
Demikian Siaran Pers Dinas Kominfotik Sumbar. (in)
