padanginfo.com-PADANG- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar menyampaikan rasa kecewanya dengan Gubernur Mahyeldi terkait pembentukan Komite Daerah Ekonomi Syariah. Gusrizal menyebut MUI Sumbar tidak pernah dilibatkan sama sekali.
Pernyataan itu disampaikan Buya Gusrizal kepada wartawan yang menghubunginya, Rabu 25 Mei 2022 di Padang.
Dikatakan, sejak awal Penyusunan Rencana Tahapan Percepatan Pembentukan KDEKS pada pada 13 Maret 2022 lalu, sama sekali tidak ada pembicaraan antara Gubernur Sumbar dengan MUI Sumbar.
Padahal, ia mengklaim, selama ini MUI Sumbar berkomitmen dalam pengembangan ekonomi syariah.
Ketua MUI Sumbar ini juga menyebut, dalam beberapa hal terkait penanganan umat, Gubernur Mshyeldi susah untuk diajak berkompromi.
"Maunya kita yang datang. Harusnya, gubernur datang juga ke MUI," sebutnya sebagaimana dikutip padangkita.com.
Dikatakan, Sikap gubernur Mahyeldi tidak menunjukkan dirinya sebagai pemimpin Sumbar tapi lebih menonjolkan diri sebagai pemimpin kelompoknya.
“Saya tahu bahwa apa yang saya sampaikan ini akan membuat para pendukungnya membenci saya tapi harus saya sampaikan kepada umat bahwa itulah realitany,” kata buya mengutip minangkabaunews.com
.
Diungkapkan buya, Mahyeldi sebagai gubernur terus menghindari MUI Sumbar sebagai lembaga.
“Belum pernah sekalipun Gubernur Sumbar sekarang duduk bersama secara khusus dengan MUI Sumbar.
Walaupun ada beberapa tokoh yang dekat dengan gubernur menjanjikan tapi tak pernah terealisasi. Maunya hanya dikunjungi tetapi pantang mengunjungi,” ujar buya.
Buya menjelaskan Masyarakat sebenarnya bisa melihat bahwa tim-tim yang dibentuk oleh Gubernur hanya melibatkan orang-orang itu saja.
MUI Sumbar perlu mengingatkan kepada semua pihak bahwa negeri ini milik bersama bukan milik kelompok.Termasuk pembentukan KDEKS ini.
Kalau berbicara tentang pengembangan ekonomi syari’ah, biarlah umat yang mencatat tentang komitmen MUI Sumbar tapi kondisi kepemimpinan di Sumbar hari ini terus berusaha menyingkirkan peran MUI Sumbar.
“Saya katakan, silahkan berbuat sesuka hati tapi ingat ! Masing-masing akan diminta pertanggungjawaban. Memang harus saya akui bahwa selama saya berada di MUI Sumbar, inilah hubungan terburuk yang terjadi antara pimpinan daerah dengan MUI Sumbar. Semoga Allah swt memperbaiki apa yang sedang terjadi saat ini,” tutup Buya Gusrizal.(*/opg)