Kabar meninggalnya tokoh Sumatera Barat ini disampaikan putri alm. Elmira Alis Marajo.
Bagi Sumatera Barat, Alis Marajo adalah tokoh tiga orde pemerintahan. Orde lama, longsor orde baru dan orde reformasi.
Kelahiran 23 Juni 1946 Bang Alis, demikian panggilan juniornya di HMI adalah sosok yang rendah hati dan suka menolong.
Bang Alis termasuk orang yang ikut menumbangkan Orde Lama yang dekat dengan PKI. Masa tahun 1966 itu Alis tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Unand dan aktif di Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia, KAMI. Alis juga pernah menjadi Ketua HMI Badko Sumbar-Riau
Di era Orde Baru, Alis bergabung ke Golkar. Ia pernah menjadi Sekretaris dan Wakil Ketua serta anggota DPRD Sumbar selama beberapa periode.
Di Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Alis pernah menjadi sekretaris dan wakil ketua.
Meski tercatat sebagai dokter dan tenaga pengajar di almamaternya, namun Alis lebih dikenal sebagai dokter politik. Tempat praktiknya dulu di kawasan Perumnas Air Tawar, lebih banyak didatangi untuk belajar politik daripada pasien berobat.
Meski menjadi Bupati 50 Kota satu periode di era transisi Orde Baru. Namun setelah tidak lagi ikut berpolitik, lima tahun istirahat, masyarakat meminta lagi Alis menjadi bupati untuk periode 2015-2020.
Setelah tak lagi berpolitik, Alis lebih banyak menghabiskan hari tua di kampung halaman bersama anak dan cucu.
Alis meninggalkan seorang istri Hj. Rismawati dan 6 orang anak, satu putra dan 5 putri serta sejumlah cucu. Tiga anak putrinya mengikuti jejak sebagai dokter.
Menurut informadi, jenazah akan dimakamkan Rabu bakda zuhur, 29 Maret 2023 di pekuburan kaum Datuak Sori Marajo. (in).