Sutradara dan Penulis Skenario Salman Aristo
padanginfo.co.- PAYAKUMBUH- Salman
Aristo, sutradara film dan penulis skenario Indonesia, bakal memeriahkan Payakumbuh
Poetry Festival (PPF) 2023, 4-7 Oktober mendatang. Salman menjadi salah satu
narasumber dalam diskusi bertajuk “Puisi Tumbuh Bentuk Berganti” di Agam Jua
Art and Culture Caffe, Payakumbuh, Sumatera Barat.
“Salman
Aristo merupakan salah satu sutradara film yang penting di Indonesia. Kita
menonton karya-karyanya. Yang tak kalah penting, ia juga menulis puisi, dan
tentu saja mempunyai perhatian yang khusus pada perpuisian Indonesia,” jelas
Heru Joni Putra, salah seorang kurator PPF 2023.
“Pengalaman
Salman Aristo bolak-balik dari film ke puisi dan sebaliknya patut kita dengar,
apalagi bagi penikmat seni di Sumatra Barat,” tambahnya.
Selain
dikenal sebagai penggemar dan penulis puisi, kedekatan dan ketertarikannya
dengan kesusatraan juga tampak dari karyanya di dunia sinema. Beberapa karyanya
diangkat dari novel penulis Indonesia.
Sebut saja
skenario film Laskar Pelangi (2008) yang ditulisnya berdasarkan novel
karya Andrea Hirata. Ia juga yang menulis skenario untuk film Bumi Manusia
(2019) yang berangkat dari seri pertama tetralogi buru karya penulis legendaris
Indonesia, Pramudya Ananta Toer.
Di samping
Salman Aristo, PPF 2023 juga menghadirkan pianis dan komponis Ananda Sukarlan
yang dikenal banyak menghasilkan karya musik berdasarkan puisi. Ananda Sukarlan
juga akan menjadi pembicara dalam
diskusi “Puisi Tumbuh Bentuk Berganti”.
Sebagaimana
Salman Aristo, Ananda Sukarlan akan berbincang dan berbagai pengalaman soal
kegiatan kreatifnya menciptakan musik berdasarkan karya sastra, khususnya
puisi.
Tak hanya
menjadi pembicara, Ananda Sukarlan juga akan menyuguhkan karya-karya dalam konser yang khusus digelar untuk PPF 2023.
Bersama para mahasiswa vokal klasik ISI Padang Panjang, ia akan menampilkan
beberapa karya yang diangkat dari puisi penyair-penyair Sumatera Barat.
Bagaimana
puisi diolah sedemikian rupa hingga menjadi ‘bentuk baru’, memang menjadi tema
PPF 2023. Tidak terbatas di Indonesia, perkembangan terbaru soal ‘ganti bentuk’
puisi di Asia Tenggara juga menjadi perhatian PPF 2023.
Tiga
penyair Asia Tenggara juga diundang untuk membincangkan topik tersebut. Akan
hadir Tulayan, penyair perempuan asal Filipina, yang banyak menciptakan puisi-visual;
Ng Yi-Sheng dari Singapura yang
akan bicara soal ‘performance poetry’; serta Rossanee Nurfarida penyair dari
Thailand yang kerap menciptakan karya puisi audio-visual. (*/ak)