Notification

×

Iklan

Iklan



ICHF 2023 Ditabuh, Mahyeldi: Festival Warisan Budaya Takbenda di Payakumbuh Banyak Memiliki Nilai Positif

Jumat, 13 Oktober 2023 | 10/13/2023 WIB Last Updated 2024-09-10T02:22:04Z


 

Gubernur Mahyeldi


padanginfo.com- PAYAKUMBUH- Mahyeldi menyebut banyak WBTb dan WBTi di Sumbar, dan Payakumbuh sendiri, yang perlu terus dikenalkan kepada dunia dan kepada masyarakat pemilik warisan budaya itu sendiri. Karena itu, ia melihat ICHF 2023 memiliki banyak nilai positif.

Demikian dikatakanGubernur Sumatera Barat Mahyeldi ketika  membuka secara resmi ICHF 2023, Kamis malam (12/10/2023)


Mahyeldi menyampaikan apresiasinya pada segenap pihak yang selenggarakan ICHF 2023. “Suatu usaha yang luar biasa, menghadirkan iven internasional di Payakumbuh,” katanya. 

“Hal positif dalam banyak segi, festival ini bisa ingatkan masyarakat dunia dan kita sendiri bahwa kita punya banyak sekali warisan budaya yang tak ternilai harganya, yang harus dijaga, dilestarikan. Karena budayalah karakter kita,” imbuhnya.

 

Pertunjukan dan Agenda ICHF 2023

 

Mulai Jumat, 13 Oktober ini ICHF 2023 akan tampilkan sejumlah WBTb Dunia dari berbagai negara peserta. Dari India, misalnya, akan mempertunjukkan Kallaripayatu. Seni beladiri tertua di India yang mula-mula berkembang di Kerala, wilayah India yang menganut sistem kekerabataan matrilineal. Kallaripayatu telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia oleh UNESCO pada 2016.

 

Sementara Malaysia akan menghadirkan Dondang Sayang, kesenian tradisional berbalas pantun dengan iringan berbagai alat musik. Pantun sendiri telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia Malaysia dan Indonesia pada 2020.

 

Juga akan ada pameran  manuskrip Minangkabau serta pameran Naskah Tuanku Imam Bonjol yang saat ini tengah dinominasikan sebagai Memory of  the World ke UNESCO.

 

Iven ini diikuti oleh 11 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat. Tiap Kab/Kota bakal mempertunjukkan Warisan Budaya Takbenda masing-masing. Mulai dari tarian, musik tradisional, kuliner, hingga sastra lisan.

 

Tarian Toga dari Dharmasraya, Tari Kain dari Pesisir Selatan, Batombe dari Kab Solok Selatan, Tari Kemilau Songket dan Tari Tanun dari Sawahlunto, Tari Tanduak dari Sijunjung, Rabab Darek Tari Podang, dan Talempng Sikatuntuang dari Payakumbuh, Tari Baronde dari Padang Panjang, Indang Tigo Sandiang dari Kab Pariaman, Pasambahan Komnunitas Marak Mudo dari Tanah Datar, Gamad atau Gamaik dari Padang

 

Berbagai kuliner juga akan dipamerkan dibarengin demo masak. Kuliner Inti dan Ajik dari Bukittinggi, Pinyaram Pisan dari Solok, Gulai Pongek dari Kab 50 Kota, Nasi Baka Padang Panjang, hingga Subet, Kapurut Sagu, dan Batra dari Kab Kepulauan Mentawai.

 

Provinsi Aceh, Kalimantan Timur, Riau, dan Sumatera Selatan, juga ikut berpatisipasi. Masing- Provinsi tersebut akan menampilkan Warisan Budaya Takbenda masing-masing.. Riau akan mempertunjukkan Pantun, Sumatera Selatan dengan kesenian Senjang, Aceh dengan Tari Saman-nya, dan Kalimantan Timur yang akan suguhkan Tarian Kancet Lasan. (*/ak)



×
Berita Terbaru Update