Gubernur Mahyeldi
padanginfo.com- PAYAKUMBUH- Mahyeldi menyebut banyak WBTb dan WBTi di Sumbar, dan Payakumbuh sendiri, yang perlu terus dikenalkan kepada dunia dan kepada masyarakat pemilik warisan budaya itu sendiri. Karena itu, ia melihat ICHF 2023 memiliki banyak nilai positif.
Demikian dikatakanGubernur Sumatera Barat Mahyeldi ketika membuka secara resmi ICHF 2023, Kamis malam (12/10/2023)
Mahyeldi menyampaikan apresiasinya pada segenap pihak yang selenggarakan ICHF 2023. “Suatu usaha yang luar biasa, menghadirkan iven internasional di Payakumbuh,” katanya.
“Hal
positif dalam banyak segi, festival ini bisa ingatkan masyarakat dunia dan kita
sendiri bahwa kita punya banyak sekali warisan budaya yang tak ternilai
harganya, yang harus dijaga, dilestarikan. Karena budayalah karakter kita,”
imbuhnya.
Pertunjukan
dan Agenda ICHF 2023
Mulai
Jumat, 13 Oktober ini ICHF 2023 akan tampilkan sejumlah WBTb Dunia dari
berbagai negara peserta. Dari India, misalnya, akan mempertunjukkan Kallaripayatu. Seni beladiri tertua di India yang mula-mula
berkembang di Kerala, wilayah India yang menganut sistem kekerabataan
matrilineal. Kallaripayatu telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda
Dunia oleh UNESCO pada 2016.
Sementara Malaysia akan menghadirkan
Dondang Sayang, kesenian tradisional berbalas pantun dengan iringan berbagai
alat musik. Pantun sendiri telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda
Dunia Malaysia dan Indonesia pada 2020.
Juga akan ada pameran manuskrip Minangkabau serta pameran Naskah
Tuanku Imam Bonjol yang saat ini tengah dinominasikan sebagai Memory of the World ke UNESCO.
Iven ini
diikuti oleh 11 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat. Tiap Kab/Kota bakal
mempertunjukkan Warisan Budaya Takbenda masing-masing. Mulai dari tarian, musik
tradisional, kuliner, hingga sastra lisan.
Tarian Toga
dari Dharmasraya, Tari Kain dari Pesisir Selatan, Batombe dari Kab Solok
Selatan, Tari Kemilau Songket dan Tari Tanun dari Sawahlunto, Tari Tanduak dari
Sijunjung, Rabab Darek Tari Podang, dan Talempng Sikatuntuang dari Payakumbuh,
Tari Baronde dari Padang Panjang, Indang Tigo Sandiang dari Kab Pariaman,
Pasambahan Komnunitas Marak Mudo dari Tanah Datar, Gamad atau Gamaik dari
Padang
Berbagai
kuliner juga akan dipamerkan dibarengin demo masak. Kuliner Inti dan Ajik dari
Bukittinggi, Pinyaram Pisan dari Solok, Gulai Pongek dari Kab 50 Kota, Nasi
Baka Padang Panjang, hingga Subet, Kapurut Sagu, dan Batra dari Kab Kepulauan
Mentawai.
Provinsi
Aceh, Kalimantan Timur, Riau, dan Sumatera Selatan, juga ikut berpatisipasi.
Masing- Provinsi tersebut akan menampilkan Warisan Budaya Takbenda
masing-masing.. Riau akan mempertunjukkan Pantun, Sumatera Selatan dengan
kesenian Senjang, Aceh dengan Tari Saman-nya, dan Kalimantan Timur yang akan
suguhkan Tarian Kancet Lasan. (*/ak)