Notification

×

Iklan

Iklan



Galanggang Arang : Aktifasi dan Penguatan Ekosistem Kawasan WTBOS

Selasa, 21 November 2023 | 11/21/2023 WIB Last Updated 2024-09-08T13:01:07Z
Sekdako Sawahlunto bersama narasumber


padangInfo.com, -SAWAHLUNTO - Keberadaan Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO sejak tahun 2019 yang lalu, tidak bisa dilepaskan dari keberadaan seorang Tokoh Pembangunan Sawahlunto, Tokoh Visioner ,  H. Ir. Amran Nur, (almarhum) Walikota Sawahlunto dua periode (2003 - 2008 & 2008 - 2013).

Hal itu terungkap dalam Dialog Budaya dengan tema "Perjuangan Sawahlunto Menuju Kota Warisan Dunia" yang menghadirkan sejumlah tokoh/aktivis sebagai nara sumber berbagi cerita terkait dengan proses perjalanan kota Sawahlunto menjadi Kota Warisan Budaya Dunia, Senin(20/11/23) di rumah (Alm) Amran Nur,  desa Kolok Nan Tuo Sawahlunto. 

Dialog Budaya ini merupakan sapah satu dari rangkaian kegiatan Galanggang Arang yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Direktorat Jenderal Kebudayaan - RI dengan melibatkan  delapan (8) kota /kabupaten yang menjadi bagian dari WTBOS  yakni Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Sijunjung dimulai tanggal 19 Oktober 2023 dan akan berlangsung sampai Desember 2023.

"Kegiatan Galanggang Arang ini adalah merupakan kegiatan untuk membangkitkan semangat kebersamaan dari masing - masing kota/kabupaten yang masuk dalam situs Warisan Budaya Dunia ini. Pengakuan UNESCO itu bukan milik Sawahlunto saja, tapi juga milik tujuh (7) kota/kabupaten lainnya." ungkap Yayuk Sri Budi Rahayu, Pamong Budaya Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI yang ikut mendampingi kegiatan Galanggang Arang ini. 

Kata Rahmat Gino Sea Games, salah seorang ASN Pemko Sawahlunto waktu itu yang ditugaskan oleh (alm) Amran Nur menyiapkan semua dokumen yang dibutuhkan dalam pengajuan Sawahlunto sebagai Heritage City ke UNESCO. 

"Bicara tentang WTBOS ,kita tidak bisa melepaskan bicara tentang sosok seorang (Alm) Bapak Amran Nur. Karena semua ini lahir dari ide dan gagasan besar beliau, yang tidak terpikirkan oleh pemimpin-pemimpin sebelumnya" ungkapnya. 

Zohirin Sayuti, Sekdako Sawahlunto waktu itu, (Wakil Walikota Sawahlunto periode 2018 - 2023) bersama Medi Iswadi, Kadis Pertambangan Sawahlunto (Sekarang menjabat Kepala Bapeda Prov. Sumbar) membenarkan apa yang diungkapkan Rahmat Gino. 

"Kalau kita ceritakan semuanya, tidak cukup waktu satu hari untuk menceritakan bagaimana kegigihan dan kesungguhan (Alm) Amran Nur membangkitkan dan merestorasi kota Sawahlunto yang nyaris jadi kota mati, pasca ditutupnya tambang barubara PT. Bukit Asam" 

"Pernah suatu ketika (Alm) Bpk. Amran Nur berucap, apa yang dilakukan ini tidak akan selesai di era kepemimpinannya, tapi akan berlanjut pada walikota berikutnya. Alhamdulillah di era kepemimpinan Bapak Deri Asta dan Bapak Zohirin Sayuti, akhirnya pengakuan UNESCO itu dapat terwujud."  imbuh Medi Iswadi bernostalgia tentang sosok (Alm) Amran Nur. 

Acara Dialog Budaya ini dibuka secara resmi oleh Pj. Walikota Sawahlunto yang diwakili Sekdako, Ambun Kadri, diikuti oleh Emnidar Amran, Walikota Sawahlunto (2018-2023) Deri Asta, Kurator Edy Utama, Seniman Budayawan Sawahlunto, Tokoh Masyarakat, Insan Pers, Mahasiswa, pelaku UMKM (ris1)


×
Berita Terbaru Update