padanginfo.com-- PADANG- Irman Gusman dicoret dari daftar calon tetap (DCT) DPD RI Pemilu 2024. Ketua Irman Gusman Center (IGC) Marhadi Efendi sebut janggal bin aneh.
"Ada apa ini, tak ada hujan, tak ada badai dan tak ada tsunami, Calon kami Pak Irman Gusman dicoret dari DCT DPD RI,"ujar Marhadi Effendi pada diskusi publik bedah kasus Kenapa Irman Gusman Dicoret KPU RI? Senin 13/11-2033 di Kopigo Padang.
Diskusi publik ini yang dipandu Novrianto Ucok menampilkan pembicara Marhadi Effendi, Zul Efendi dan Andri Rustaù
Menurut Marhadi, Irman Gusman termasuk Calon yang memenuhi syarat gelombang pertama.
"Itu berdasarkan PKPU tentang Calon DPD RI, sudah melalui verifikasi administrasi dan faktual, clear itu, Pak Irman dinyatakan Memenuhi Syarat,"ujar Marhadi.
Tapi kok? setelah putusan MA RI atas pengujian PKPU terhadap UU, dengan berbekal surat dinas Irman Gusman dicoret.
"Ini jelas penzoliman yang sistematis, kami IGC di diskusi ini jelas tidak akan netral sikapnya, dan kami lawan lewat Bawaslu dan kapan perlu sampai ke PTUN,"ujar Marhadi Effendi
Sepertinya KPU Salah Melihat Aturan
Sedangkan Akademisi UNAND Andri Rusta mencoret Irman Gusman ada persoalan di KPU dalam memaknai aturan yang lebih tinggi.
"Saya tidak membedah soal hukum ya, tapi saya menilai ini ada kesalahan legal formal yang tidak dicermati KPU, mestinya putusan MA dilakukan PKPU juga lah, masak hak konstitusi warga negara dicoret hanya lewat surat dinas KPU RI saja,"ujar Andri Rusta.
Padahal kata Andri, dalam survei yang dilakukannya ternyata Irman Gusman itu masuk empat besar calon DPD RI.
"Pak Irman Gusman di survei kita masuk 4 besar Calon DPD RI angka elektabilitas jika pemilu saat ini,"ujar Andri Rusta.
Narasumber ketiga Ketua DK Provinsi PWI Sumbar Zul Efendi mengingat pers untuk tetap independen dan tegak di kebenaran pada diskusi publik yang digelar Jaringan Pemred Sumbar dengan moderator Tokoh Pers Aliran Keras Sumbar Novrianto Ucok.
"Jurnalis itu bekerja untuk sosial kontrol dan meluruskan sesuatu yang tidak benar, coretan jurnalis di naskah news nya adalah kebenaran realtif tidak absolut, saya pesankan bekerjalah selalu dengan berdasarkan kode etik dan informasikan lah untuk menegakan kebenaran dan ketidakadilan,"ujar Zul Efendi. (*/ak)