Hal itu dikatakan oleh Irwan Prayitno sebagai keynote speaker pada "Pelatihan Nasional Bahasa Inggris Lagu dan Ice Breaking Anak Usia Dini" yang diikuti 200 orang guru yang tergabung dalam Kelompok Kerja Raudhatul Athfal (KKRA) dan Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) se Kota Binjai, Jumat 19 Januari 2024.
Tampil sebagai instruktur pada pelatihan itu Helma Tuti, SS dari Padang.
Menurut Irwan Prayitno, harus ada hubungan timbal balik antara tuntutan menyiapkan anak usia dini dengan tingkat kesejahteraan guru.
Dikatakan Irwan, ketika menjadi Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, dia gigih memperjuangkan insentif guru dalam APBN. Pengalokasian insentif ini tak lain adalah untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Sehingga guru lebih enjoy mengajar.
"Kita tahu gaji guru, apalagi guru honor sangat kecil. Alhamdulillah dengan insentif melalui APBN kehidupan ekonomi guru sangat terbantu," kata mantan Gubernur Sumbar dua periode ini.
Irwan mengatakan, saat ini insentif guru melalui APBN sudah tidak ada. Tapi dilanjutkan di beberapa daerah. Daerah yang PADnya besar bisa memberi insentif. Bagi daerah yang PADnya kecil, ada yang tidak sanggup memberi insentif kepada guru di daerahnya.
Bagi Irwan, daerah yang tidak memperhatikan kesejahteraan guru sama dengan menzoliminya. Karena sesuai UU, 20 persen alokasi anggaran tiap tahunnya, wajib untuk dunia pendidikan.
Perhatikan 3 Hal
Dihadapan guru-guru dan kepala sekolah RA se kota Binjai, Irwan mengingatkan 3 hal yang perlu diperhatikan oleh para guru dalam mendidik anak usia dini.
Pertama, kenali prilaku anak. Arahkan sesuai perkembangan kognitifnya. Kedua, Guru yang pintar adalah guru yang tahu perkembangan anaknya. Ketiga, ingatkan orang tua, ketergantungan anak bermain gatget.
Sebelumnya Ketua KKRA/ IGRA Kota Binjai Hj. Nurdiana Piliang, S.Ag, SPd.i,MM mengatakan, Pelatihan Nasional Bahasa Inggris Lagu dan Ice Breaking Anak Usia Dini dengan instruktur Helma Tuti, SS dimaksudkan untuk menambah wawasan guru-guru IGRA dalam memberi pengajaran kepada anak-anak di sekolah masing-masing.
Nurdiana berharap pelatihan ini memberi manfaat, tidak saja dalam bentuk bekal materi pengajaran, tapi juga memberi warna dalam membangun semangat belajar anak. (in).