Informasi yang dihimpun jurnalis padanginfo, banjir dari Gunuang Singgalang (2.877 dpl) menghantam perkampungan selingkar gunung seperti Koto Tuo, Malalak, Balingka, Guguak Randah dan Sianok..
Musibah itu menerjang di anak sungai dan jalan. Air melaju kencang membawa bebatuan dan kayu ke hilir. Melanyai Desa Gantiang, terus ke Koto Gadang dan meluncur ke Ngarai Sianok.
Banjir bandang juga terjadi disejumlah titik di Kabupaten Tanah Datar. Sejumlah jembatan, rumah rusak. Jalan akses ke kabupaten tetangga, Agam, tak bisa dilalui.
Banjir bandang juga terjadi disejumlah titik di Kabupaten Tanah Datar. Sejumlah jembatan, rumah rusak. Jalan akses ke kabupaten tetangga, Agam, tak bisa dilalui.
Di Kabupaten Agam, banjir bandang yang diakibatkan dari luapan anak sungai Gunung Marapi (2.891 dpl) kembali menghantam kawasan yang dilanda pada 7 April, jelang Idul Fitri lalu. Seperti Bulik Batabuah, Canduang dan Sungaipua.
Kali ini sejumlah rumah runtuh. Di Sungaipua, tiga rumah permanen runtuh. Seorang penghuninya, ustad Syaukani, ulama kondang di Sungaipua, meninggal. Tiga anggota keluarga lainnya dalam pencarian.
Hingga Minggu pagi 12 Mei 2004, sejumlah korban yang ditemukan, telah dibawa ke rumah sakit dr. Achmad Muchtar di Bukittinggi dan RS. dr. Ali Hanafiah di Batusangkar. (in).