padanginfo.com- BUKITTINGGI- Ketua Sumbar Supardi mengatakan.
Sumatera Barat tidak pernah berhenti melahirkan pemimpin yang berjiwa negarawan.
Demikian dikatakan Supardi ketika menghadiri peluncuran buku Masfar Rasyid di Bukittinggi, Minggu (2/6/2024).
Acara ini dihadiri Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sumbar Drs. Barlius MM, Ketua Pengurus Yarsi Sumbar Prof. Dr. Zainul Daulay, MH , Ketua Pengurus Wilayah Keluarga Besar PII dr. Harmazaldi, Ketua Umum PW PII Sumbar serta ninik mamak, cadiak pandai, alim ulama, bundo kanduang dan peserta Pelajar Islam Indonesia. (*)
Supardi menilai Masfar Rasyid sosok tokoh yang pemikiran-pemikirannya perlu dilanjutkan menjadi panutan bagi generasi muda selanjutnya.Kata Supardi.
"Maspar Rasyid walaupun tidak pernah menjabat kepala daerah, atau jabatan lainnya akan tetapi pergerakan dalam kebangkitan Pelajar Islam Indonesia telah memberikan pemikiran-pemikiran yang patut jadi panutan semua orang,” ujar Supardi Supardi dalam sambutannya pada acara Hari Bangkit Pelajar Islam Indonesia dan Launching Buku Biografi H.Maspar Rasyid
Menurut Supardi, sejak dahulu tercatat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia banyak tokoh-tokoh pemimpinan bangsa yang berjiwa negarawan lahir dari ranah minang. Mereka tampil dengan kepemimpinan yang tidak mendahulukan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, mereka betul-betul pemimpin negara untuk kepentingan rakyat.
Ditambahkan Supardi, dalam beberapa dekade terakhir terjadi kemunduran keberadaan lahirnya tokoh-tokoh pemimpin yang berjiwa negarawan di Sumbar.
Hal ini dapat kita cermati ketika dampak peristiwa PRRI dimana banyak masyarakat menganti nama anak dengan nama-nama dari Jawa karena rasa malu dan takut perkembangan anak tidak dapat kerja nantinya. Termasuk nama saya Supardi yang dianggap sebagian masyarakat saya orang Jawa,: ungkapnya.
Timbangan kekuasaan orde lama dan orde baru serta reformasi hari ini amat berpengaruh akan tumbuhnya tokoh-tokoh pemimpin yang berjiwa negarawan dari Sumatera Barat.Jelas Supardi.
“Ketika saya masih aktivis organisasi buruh pimpinan Muchtar Pakpahan, tokoh gerakan buruh Indonesia yang mendirikan serikat buruh independen pertama di Indonesia. Melakukan demo saya ikut terpanggil ikut demo hingga puncaknya di Medan. Suasana saat ini organisasi Buruh masuk daftar organisasi yang tidak diakui pemerintah pusat. Kami dicari dan dikejar aparat dalam perjuangan itu”, kenangnya.
Lahirnya pemimpin negarawan itu tidak serta merta karena menjabat ataupun tumbuh dari kalangan yang berkuasa, akan tetapi mereka tumbuh besar dalam gerakan dan pemikiran untuk mendahulukan kepentingan rakyat dan kemajuan pembangunan daerah dan nasional.Tukuk Supardi.
“Kita berharap akan terus lahir dan tumbuh di setiap generasi pemimpin – pemimpin yang berjiwa negarawan dari ranah minang Sumatera Barat kedepannya", harapnya.
.