Alwi Karmena, baju batik bersama sahabat kecilnya wartawan senior di Payakumbuh Herry Mukhlis. Difoto saat Konferensi Daerah PWI Sumbar awal Mei lalu di aula kantor Gubernur Sumbar. (Foto Indra Sakti Nauli).
Kabar meninggalnya Alwi Karmena mengejutkan kalangan dekatnya.
Menurut isterinya Narti Tanjung, selepas Jumat Alwi duduk-duduk di ruang tamu, setelah membeli obat pencahar di toko obat dekat rumah.
Lalu putri sulungnya Ike melihat Alwi duduk dengan kepala tertunduk. Saat itu Ike menepuk-nepuk pipi. Karena tak ada reaksi Ike memberi tahu isteri Alwi di kamar.
Karena tak bergeming, Narti Tanjung isteri Alwi memanggil tetangga seorang paramedis. Oleh tetangga Alwi disarankan dibawa ke rumah sakit. Sebab pada pertengahan Desember lalu Alwi juga pernah mengalami hal yang sama dan dirujuk ke RS.M.Jamil.
Di rumah duka, Jalan Palembang Wisma Indah Siteba, sejak Jumat malam sejumlah kerabat datang melayat. Berbagai papan bunga duka berderet di halaman rumahnya.
"Alwi itu kawan salapiak sakatiduran. Kami pernah makan nasi sebungkus berdua," kata Makmur Hendrik, penulis cerita Giring-Giring Perak, Bukik TambunTulang, di status FBnya mengenang.
Menurut isterinya. almarhum dimakamkan Sabtu pagi ini di TPU Tunggul Hitam.
Selamat jalan Da Wi...(in).