H Hargianto makan bersama simpatisan dan relawan. |
padanginfo.com - AGAM - Kabupaten Agam mesti punya arah pembangunan
yang jelas dan terencana. Mau bagaimana Agam 20 atau 30 tahun ke depan
harus sudah ditentukan dari sekarang. Dan itu memerlukan perencanaan,
kajian dan koordinasi.
"Kita sebagai warga mestinya sudah tahu
bagaimana Agam ini ke depan. Tapi yang ada sekarang, jangankan warga,
mungkin para pemimpin sendiri tidak tahu. Karena tidak punya blue
print," ujar H Harganto SE MM, bakal calon Bupati Agam, dalam pertemuan
dengan warga, simpatisan dan relawan, Sabtu (13/07/2024) malam di
Bukittinggi.
Menurutnya, perencanaan sangat penting bagi
pengembangan dan kemajuan suatu daerah. Harus jelas tujuan atau apa yang
mau dicapai dalam rentang waktu tertentu ke depannya. Perencanaan itu
ditopang dengan pelaksanaan kebijakan yang diakomodir melalui skala
prioritas.
"Agam itu punya banyak potensi. Wisata dan pertanian
misalnya. Apa yang mau dicapai di sektor pariwisata harus jelas. Begitu
juga pertanian. Kita dikenal sebagai penghasil sayuran berkualitas. Tapi
dukungan sarana dan prasarana agar produk petani sampai dengan cepat ke
pasar tidak disiapkan. Akibatnya, produksi melimpah harga murah, atau
malah dibuang jadi sampah," tutur mantan Danlantamal Teluk Bayur itu.
Dalam
pelaksanaannya, sebut Hargianto, diperlukan ketegasan dan sikap pantang
menyerah daro unsur pimpinan. Hal penting lain yang sangat menjadi
kunci adalah kemauan dan kemampuan koordinasi.
"Contoh masalah
misalnya, jalan Matua hingga Padang Lua kini rusak yang dikeluhkan
warga. Pemimpin Agam jangan berkilah itu jalan provinsi, pemkab tidak
bisa memperbaiki. Solusinya koordinasi. Kalau itu jalan provinsi ya
koordinasi dengan pimpinan provinsi. Bagaimana ini Pak Gub? Jalan rusak,
kesulitan warga kami. Bagaimana solusinya? Komunikasi begitu harus ada
dari pimpinan daerah," tutur Hargianto.
Ditegasnnya, jalan
adalah sarana yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Tidak ada alasan
untuk tidak segera memperbaikinya bila terjadi kerusakan atau tidak bisa
dilewati. "Siapa pemilik jalan, tidak penting bagi warga. Jalan rusak
dan tolong perbaiki, begitu mau mereka. Dan pemerintah harus segera
merespon," sebutnya.
"Sebagaimana hasil penelitian, sembilan
puluh persen permasalahan yang berhubungan dengan masyarakat dan
pemerintah bisa selesai dengan jalur koordinasi. Seorang pimpinan itu
harus koordinatif. Artinya, koordinasi itu sangat penting dan perlu,"
tandasnya.
Dipertanyakannya, bagaimana mau wisatawan datang ke
Agam kalau jalannya rusak parah yang menyebabkan mereka terperangkap
sekian jam oleh kemacetan. "Tidak ada gunanya obyek wisata bagus-bagus
bila untuk mendatanginya susah, perlu waktu lama dan membuat pusing
kepala," ujarnya.
Berbebal pengalaman memimpin dan bertugas
puluhan tahun di lingkungan Angkatan Laut, Hargianto mengaku punya
solusi mengurai dan menyelesaikan permasalahan Kabupaten Agam yang
terpendam sekian dekade. "Kuncinya mau mendengarkan, koordinasi dan
ketegasan," ujarnya.
Ketiga hal itu juga diingatkan Hargianto
para jajaran relawan. "Apa pun kendala atau permasalahan yang dihadapi
di lapangan, akan bisa terselesaikan bila menjalankan ketiga sikap
tersebut. Dengarkan aspirasi, lakukan koordinasi dengan semua pihak,
lalu punya ketegasan untuk melaksanakannya apa pun rintangan,"
tegasnya.(*/mn)