Notification

×

Iklan


Iklan

Ketua DPRD Sumbar Supardi: Festival Mahek Ajang Pertemuan Budayawan dan Peneliti

Selasa, 09 Juli 2024 | 7/09/2024 WIB Last Updated 2024-09-08T12:33:57Z

Kadis Kebudayaan dan Ketua Sumbar saat jumpa pers. Pertemuan dengan puluhan wartawan itu dipandu kurator festival S. Metron.
 

padanginfo.com– PADANG- Ketua DPRD  Sumbar Supardi mengatakan,.Festival Maek ajang pertemuan budayawan dan peneliti yang datang dari Jepang, Mesir, Jerman serta nagera tetangga.

Ini sebuah mimpi yang baru terwujud dimana lokasi menhir yang  berusia ribuan tahun berada di daerah itu

Demikian dikatakan Supardi dalam konferensi pers  di DPRD Sumbar, Selasa,(9/7/2024). Pertemuan dengan wartawan ini terkait festival Maek yang digelar 17-20 Juli mendatang itu juga dihadiri Kadis Kebudayaan Sumbar Jefrinal Arifin, Kabag Perundang_undangan Zardi Syarir, Direktur Festival dan para kurator.

Supardi mengatakan, kawasan Maek ini berpotensi besar dalam pengembangan kebudayaan daerah dan pariwisata. Mengingat sedikitnya 5000 menhir ada di tiga lokasi di situ.


Malah hasil penelitian Universitas Negeri Padang menyimpulkan bahwa ditemukan pelabuhan di Mahek. Artinya, kawasan Mahek tadinya merupakan perairan atau laut bukan sungai."Bisa jadi ribuan tahun lalu Nagari Mahek adalah Kota perdagangan. Karena daerah kita tadinya adalah laut sekarang sudah jadi daratan," jelasnya


Saat ini tengkorak manusia yang dimakamkan di Mahek sedang diteliti di  Australia Februari lalu. Hasil baru menemukan usia dana jenis kelamin."Penelitian butuh waktu lama diperkirakan dam Juli ini sudah ada hasil. Mudah-mudahan asal usul tengkorak itu dapat kita ketahui," kata Supardi


pihaknya berupaya pelindungan dan pelestarian terhadap warisan budaya dan cagar budaya khususnya cagar budaya/ tinggalan sejarah dan budaya masa lampau seperti situs menhir di Kabupaten Lima Puluh Kota dijuluki dengan “Nagari Seribu Menhir” tersebar di berbagai Jorong ada di Nagari Maek.

Menurut Supardi, Maek banyak misteri, karena kisah atau cerita tambo tentang peradaban akan beralih ke Maek.


Harapan Suparti, Maek menjadi objek wisata. Seluruh Arkeolog akan berkumpul di Maek pada festival nanti


Pihaknya menginginkan Pariwisata Sumbar tidak menonjolkan wisata alam, namun juga menonjolkan wisata budaya seperti di daerah Yogyakarta dan Bali di Indonesia.


“Kita bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat akan melaksanakan kegiatan Festival Maek dengan berbagai rangkaian kegiatan puncak dilaksanakan 17-20 Juli 2024,” ujar Supardi.


kita  ingin juga memfasilitasi para Arkeolog dunia, dari para peneliti, seniman dan hal yang belum tergali di Maek.


“Kita menyakini, akan melihat peradaban 4000 tahun yang lalu, salah satunya terungkap pelabuhan ditemukan di Maek,” ujarnya.(ak)


×
Berita Terbaru Update