padanginfo.com - BUKITTINGGI - Pemerintah Kota Bukittinggi canangkan
program Integrasi Layanan Primer (ILP) tahun 2024. Berbagai program
dilaksanakan dengan adanya dukungan dari pemerintah provinsi dan
pemerintah pusat, melalui program integritas pelayanan kesehatan primer.
Pelaksanaan ILP ini ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama oleh SKPD terkait, di Balcone Hotel, Rabu (31/07).
Mewakili
Wali Kota, Sekda Bukittinggi, Martias Wanto, menyebutkan Pemerintah
Kota Bukittinggi berkomitmen untuk tingkatkan layanan kesehatan
masyarakat. Berbagai program dilaksanakan dengan adanya dukungan dari
pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, melalui program integritas
pelayanan kesehatan primer.
Menurutnya, melalui program ILP,
pemko bersama emprov dan pemerintah pusat, melaksanakan kegiatan bersama
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pemerintah harus terus
berkomitmen dan semangat untuk berikan layanan kepada masyarakat,
apalagi layanan kesehatan.
"investasi bidang kesehatan, bukan
investasi yang dampaknya dapat dirasakan langsung. Namun, efeknya dapat
dinikmati masyarakat untuk beberapa tahun yang akan datang," ujarnya.
Diungkapkan
Martias, misi Wali Kota adalah Bukittinggi hebat di bidang kesehatan.
Ini menjadi salah satu realisasi dari misi tersebut, yang tujuan
utamanya adalah bagaimana seluruh masyarakat mendapatkan layanan
kesehatan dengan baik dan prima.
Pada kesempatan itu, Kepala
Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Linda Faroza, menjelaskan,
transformasi pelayanan kesehatan primer bertujuan melakukan sosialisasi
tahap awal pelaksanaan implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) di
Kota Bukittinggi.
"Konsep Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
di tingkat kecamatan akan diikuti di tingkat kelurahan dengan keberadaan
unit kesehatan di kelurahan yaitu Puskesmas Pembantu," sebutnya.
Pustu
sebagai jaringan Puskesmas, kata Linda, akan bertanggungjawab dalam
memastikan masyarakat di kelurahan mendapatkan pelayanan Kesehatan
sesuai kebutuhannya. Pustu akan memberikan pelayanan kesehatan sesuai
paket layanan Pustu yang berorientasi pada promotif dan preventif, serta
sekaligus mengkoordinir pemberdayaan masyarakat seperti kegiatan
Posyandu dan kunjungan rumah oleh kader.
"Dengan konsep ILP yang
diterapkan di puskesmas, pustu dan posyandu, skrining kesehatan dapat
terlaksana dari semua siklus kehidupan. Sehingga upaya mendeteksi dini
penyakit dapat terlaksana, agar derajat kesehatan masyarakat Bukittinggj
dapat ditingkatkan,” tuturnya.
Direktur Tata Kelola Kesehatan
Masyarakat Kemenkes RI, Dr. dr. Teti Tejayanti, , secara daring,
menjelaskan bahwa konsep ILP telah diujicobakan di 9 provinsi pada 2022
oleh Kemenkes, didukung Kemendagri dan Kementrian Desa PDT dan
Transmigrasi.
"Hasilnya, peran dan komitmen kuat dari pemerintah
daerah, pemerintah desa serta masyarakat, sangat mempengaruhi
berjalannya konsep integrasi pelayanan kesehatan primer ini,"
paparnya.(*/mn)
Pemko Bukittinggikan Canangkan ILP 2024
Padang Info
Rabu, 31 Juli 2024 | 7/31/2024 WIB
Last Updated
2024-09-08T08:41:10Z