padanginfo.com - BUKITTINGGI - Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia (PTGMI) Sumatra Barat, melaksanakan kegiatan bakti sosial kesehatan gigi anak. Sasaran dari kegiatan adalah anak-anak PAUD, TK dan SD.
Berlangsung di Lapangan Wirabaja, Kamis (12/09.2024), dihadiri Wali Kota Bukittinggi Erman Safar didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Linda Faroza, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Perwakilan Kodim 0304 Agam, Direktur RSAM Bukittinggi, anggota aktif PTGMI se-Sumatera Barat, PTGMI Provinsi Sumatera Utara, PTGMI Provinsi Jambi, PTGMI Provinsi Riau dan PTGMI Bangka Belitung.
Ketua panitia bakti sosial HUT PTGMI Sumbar Yessi Yuzar mengatakan, HUT PTGMI ke 28 dilaksanakan serentak pada 16 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PTGMI yang berada dibawah naungan pengurus DPD PTGMI Provinsi Sumbar.
Dikatakan, tahun ini pusat kegiatan HUT PTGMI Sumbar dilaksanakan di Kota Bukittinggi dengan menggelar kegiatan bhakti sosial berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, demonstrasi sikat gigi, dan membimbing sikat gigi masal.
Jumlah peserta terapis gigi dan mulut (TGM) dalam kegiatan bhakti sosial ini adalah sekitar 653 orang perwakilan murid SD se Kota Bukittinggi. Dalam kegiatan peserta TGM diberikan sikat gigi, pasta gigi, gelas kumur dan susu kotak.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia (PTGMI) Provinsi Sumatera Barat Gusti Haryati, mengatakan kegiatan Bakti Sosial dengan “Sikat Gigi Massal” ini dilaksanakan oleh 16 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PTGMI kabupaten/kota di Sumatera Barat, sehingga total keikutsertaan peserta didik yang bergabung berjumlah 8.715 orang anak.
Pihak PTGMI Provinsi Sumatera Barat menilai persoalan stunting yang telah menjadi isu nasional dapat ditindaklanjuti dengan status dan kondisi kesehatan gigi dan mulut masyarakat di Indonesia. Penilaian itu didasari oleh sejumlah penelitian yang dilakukan, kemudian riset dan literature para ahli.
Pada Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan angka kesakitan gigi masyarakat di Indonesia cukup tinggi, sedangkan di tahun 2018 ditemukan 88,5 persen penduduk Indonesia mengalami sakit gigi. Namun, mirisnya hampir 99 persen penduduk itu menyikat gigi, akan tetapi menyikat gigi bukan pada waktu dan cara yang benar.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku menyikat gigi yang baik dan benar sedini mungkin pada anak-anak.
“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan perilaku menyikat gigi yang benar pada anak. Dengan meningkatnya kebiasaan atau perilaku anak dalam menyikat gigi kita harapkan dapat mewujudkan Indonesia bebas karies tahun 2030 dan Indonesia Emas tahun 2045,” ujar Erman.(*/mn)