Notification

×

Iklan

Iklan


Epaldi Bahar,: Peran Seniman dan Budayawan di Kancah Politik Bergeser dari Masa ke Masa

Rabu, 20 November 2024 | 11/20/2024 WIB Last Updated 2024-11-20T07:59:09Z
padanginfo.com-PADANG- Peran Seniman dan budayawan di kancah perpolitikan Indonesia bergeser dari masa ke masa. Bila di awal Orde Baru seniman dan budayawan berada dalam satu payung kekuatan politik, di era reformasi  seniman dan budayawan berada di ragam payung politik.

Pernyataan itu disampaikan oleh Epaldi Bahar, penggiat Pemilu dalam paparan dihadapan sekitar 100 orang seniman dan budayawan yang mengikuti sosialisasi "Peran Seniman dan Budayawan Dalam Menyukseskan Pilkada Serentak tahun 2024,"

Dijelaskan, pada masa Orde Baru, seniman dan budayawan "wajib" berada di bawah kekuatan politik Golkar. Mereka yang berada di luar Golkar akan tergeser dalam berkiprah.

Hal ini dicontohkan dalam kasus Oma Irama. Karena berada di bawah payung politik PPP, Oma Irama tergeser di panggung hiburan. 

"Oma Irama baru bisa tampil leluasa, seperti di TVRI, setelah menyatakan keluar dari PPP dan tercatat sebagai anggota MPR pada masaberikutnya," sebut Epaldi.

Di masa reformasi ini, jelas Epaldi,  peran seniman dan budayawan lebih beragam. Mereka bisa masuk ke segala lini payung politik. Seniman dan budayawan kini menjadi votegater dalam meningkatkan aksesibilitas masa."

Armeyn Sufhasril, seniman teater mempertanyakan, sejauhmana KPU mampu melibatkan seniman dalam sosialisasi, bila dilihat tenggat waktu sisa 4 hari menjelang masa tenang.

Armen berharap, ke depan pelibatan seniman lebih diberdayakan jauh-jauh hari menjelang penyelenggaraan Pilkada. 

Menurut Epaldi, Kota Padang memang rendah dalam partisipasi pemilih. Bahkan pada Pilkada 2014, partisipasinpemilih di Padang 46 persen. Angka ini, lebih rendah dari partisipasi tingkat provinsi.

Epaldi berharap, ke depan hal ini menjadi catatan bagi KPU bagaimana meningkatkan partisipasi pemilih hingga melewati angka 50 persen.(in).







×
Berita Terbaru Update