Notification

×

Iklan

Iklan

Antara AL MAHRUM dan orang DERMAWAN

Jumat, 21 Maret 2025 | 3/21/2025 WIB Last Updated 2025-03-21T08:29:13Z

Oleh: Irsyad Syafar
(Anggota DPRD Sumbar)

Jika anda seorang yang dermawan dan mudah memberi, itu adalah karunia dari Allah Swt. Semoga nikmat kedermawanan tersebut senantiasa dilimpahkan Allah sampai akhir hayat kelak.

Namun dalam memberi atau berbagi kepada orang lain, perlu juga anda perhatikan orang yang kondisinya di sebutkan dalam Al Quran sebagai AL MAHRUM. Seperti dalam firmanNya:

والذين في أموالهم حق معلوم للسائل والمحروم.

Artinya: "Dan orang-orang yang di dalam hartanya ada bagian tertentu. Untuk orang (miskin) yang meminta-minta dan untuk orang (miskin) yang menahan diri daei meminta-minta." (QS Al Ma'arij: 24-25).

Dari ayat ini Allah menyebutkan dua tipe orang miskin. Yang pertama yang meminta-minta. Dan yang kedua yang menahan diri dari meminta-minta, yang nama lainnya adalah Al mahrum. Tipe kedua ini orangnya pemalu atau yang menjaga harga dirinya. Sehingga mereka tidak mau meminta-minta, padahal mereka memang sedang butuh pertolongan atau bantuan.

Maka bagi para dermawan atau hamba Allah yang sedang diberi Allah kelapangan harta, perlu juga "mencari-cari, mengintai-intai" atau menggali informasi tentang orang tipe ini, untuk kemudian diberikan bantuan yang layak. Sebab orang Al Mahrum ini kadang tak mendapat bantuan karena mereka menutupi kemiskinannya.

Orang-orang Al Mahrum sering "kalah" dari yang suka meminta-minta. Mereka pasti ada disekitar kita. Tapi rasa malu dan kehormatan diri telah menghalangi mereka untuk mengemis. Mereka sangat layak dibantu dan diprioritaskan. Bila dibulan Ramadhan ini anda membagi sedekah, zakat atau "takjil", perlu juga anda dahulukan mereka ini.

***** 

Kalau anda seorang yang sering dibantu oleh seseorang yang dermawan, baik itu untuk kepentingan anda pribadi atau untuk kepentingan yang lebih luas, perlu juga anda "menenggang" perasaan orang yang dermawan tersebut. Yaitu dengan tidak terlalu sering atau terlalu dekat jaraknya anda meminta kepadanya.

Banyak orang yang dermawan itu bukan karena hartanya yang melimpah ruah. Melainkan karena hatinya yang mudah tersentuh dan peduli kepada orang lain. Maka dia memberi itu juga dalam keterbatasan. Karenanya bila ia memberi, bukan berarti ia selalu ada harta dan kelapangan. Itu sebabnya perlu berjarak untuk meminta kepadanya dan tidak berketerusan. Jangan tiap sebentar, meminta kepadanya. Walaupun itu bukan untuk kepentingan pribadi.

Ada juga sebagian orang yang merasa kalau dia sudah sering diberi dan dibantu, seolah-olah itu sudah hak dia yang harus diterimanya. Dan seolah-olah sipemberi memang WAJIB membantunya. Dan kalau sekali-sekali tidak dibantu, maka ia menjadi marah atau tersinggung. Ini adalah sifat yang tidak baik.

Kita harus menjaga hubungan baik dengan orang lain dengan menjaga hati orang tersebut. Agar tentunya kebaikan demi kebaikan bisa berlanjut. Wallahu A'lam bishshawab.(*)
×
Berita Terbaru Update