padanginfo.com-PADANG- Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumatera Barat meningkat dari tahun ke tahun. Catatan terakhir yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Sumbar berada di peringkat ke 6 secara nasional dan nomor 2 di regional Sumatera. Ini artinya naik satu peringkat dari tahun 2023.
Informasi itu disampaikan Mahyeldi menjelang acara buka bersama (bukber) dengan Pengurus Dewan Harian Daerah Badan Pembudayaan Kejuangan (DHD-BPK) Angkatan '45 Sumbar di auditorium Istana Gubernur, Minggu 16 Maret 2025.
Melalui tayangan videotron, Gubernur yang juga Ketua Umum DHD '45 Sumbar memaparkan, IPM Sumatera Barat tahun 2024 mencapai 76,43, meningkat 0,79 poin (1,04 persen) dibandingkan tahun sebelumnya pada angka 75,64.
Dikatakan, selama kurun waktu lima tahun, 2020–2024, IPM Sumatera Barat rata-rata meningkat sebesar 0,71 persen per tahun.
Gubernur menyampaikan pula, Kota Padang masih tercatat memiliki IPM tertinggi dan Kabupaten Kepulauan Mentawai paling bawah di antara 19 kabupaten/kota di Sumbar.
Terkait masih rendahnya IPM di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Gubernur Mahyeldi mengatakan akan menggenjot upaya percepatan pembangunan.
Masalah Mentawai, kata Mahyeldi, masalah klasik. Kondisi alam dan tingkat pendidikan rata-rata anak Mentawai masih rendah.
Untuk pendidikan, jelasnya, faktor alam sering menghalangi anak-anak untuk bisa bersekolah dengan normal.
"Ke depan, setidaknya untuk tingkat SMA, akan dibuat sekolah sistim boarding school. Sehingga apapun kondisinya, anak-anak,anak bisa belajar dengan normal," ujar Mahyeldi.
Sebagai informasi, IPM mengukur capaian pembangunan manusia berdasarkan sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Tiga dimensi dasar yang digunakan untuk mengukur IPM adalah umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan kehidupan yang layak.